Mengenali Gangguan Belajar Anak yang Hambat Kemampuan Berpikir

Oleh: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Gangguan belajar pada anak adalah suatu kondisi yang nyata dan dapat mempengaruhi kemampuan belajar dan prestasi akademis mereka. 

Gangguan belajar adalah istilah umum yang digunakan untuk merujuk pada berbagai masalah yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berhitung, atau memahami informasi dengan tingkat kesulitan yang tidak sesuai dengan usia atau tingkat kecerdasan mereka.

Jenis-jenis gangguan belajar Ada berbagai bentuk gangguan belajar dan pengaruhnya bisa berbeda pada tiap anak. Perlu dipahami juga bahwa gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) serta spektrum autisme tidak termasuk dalam gangguan belajar. 

Jenis gangguan belajar yang dihimpun dari berbagai sumber antara lain: 

  • Disprazia Gangguan ini memengaruhi kemampuan motorik yang membantu kita bergerak dan kordinasi. Anak dengan disprazia mungkin memiliki gejala sering menabrak atau kesulitan memegang sendok garpu dengan benar. Semakin besar, mereka cenderung kesulitan untuk menulis atau mengetik. Gangguan lain yang terkait dengan disprazia termasuk gangguan bicara, sensitif pada cahaya, sentuhan, atau rasa, serta kesulitan pada gerakan mata.
  • Disleksia Disleksia memengaruhi anak memproses bahasa dan akan menyulitkannya membaca dan menulis. Kondisi ini juga menyebabkan masalah pada tata bahasa dan kemampuan membaca. Anak juga sering kesulitan mengekpresikan perasaannya secara verbal. 
    Psikolog klinis Holly Schiff, PsyD, menjelaskan bahwa disleksia membuat pengidapnya kesulitan dalam hal membaca atau mengeja.
    "Orang dengan disleksia kesulitan membaca karena mereka memiliki masalah dalam mengidentifikasi suara ucapan dan mempelajari bagaimana itu behubungan dengan huruf dan kata," jelas Schiff.
  • Disgraphia Gangguan ini memengaruhi kemampuan menulis. Biasanya anak dengan disgraphia sulit menulis tangan dan sulit mengeja. 
    Psikolog klinis Holly Schiff, PsyD menjelaskan disgrafia merupakan gangguan kesulitan dalam menulis dan kemampuan motorik halus. Mereka akan sulit mengatur huruf, angka, atau kata.
    "Apa pun yang berhubungan dengan huruf merupakan tantangan bagi pengidap disgrafia," ujar psikiater Ami Baxi, MD, dari Lenox Hill Hospital.
    Selain itu, orang dewasa yang memiliki kondisi ini dapat mengalami kesulitan dengan sintaksis, tata bahasa, pemahaman.
  • Discalculia Ini merupakan gangguan kemampuan matematika pada anak. Jenisnya bisa berbeda-beda pada tiap anak. Pada anak yang lebih kecil discalculia akan membuatnya sulit berhitung dan mengenali angka. Setelah besar, mereka juga sulit menyelesaikan soal matematika dasar dan mengingat hal yang lebih rumit seperti perkalian. 
    "Diskalkulia umumnya mengacu pada masalah memperoleh keterampilan matematika dasar, tetapi tidak masalah dengan penalaran," kata psikolog klinis dan profesor Sabrina Romanoff dari Universitas Yeshiva, New York City.
  • Gangguan proses pendengaran (auditori) Ini merupakan gangguan dalam cara otak memproses suara yang diterima. Hal ini bukan disebabkan oleh gangguan pendengaran. Anak dengan gangguan proses auditori bisa mengalami kesulitan membaca, membedakan suara dari latar belakang yang berisik, mengikuti arahan suara, memahami perbedaan antara kata dengan suara yang mirip, serta mengingat apa yang sudah mereka dengar.
  • Gangguan proses visual Anak dengan gangguan proses visual memiliki masalah dalam memahami informasi secara visual. Mereka mungkin sulit membaca atau menganali perbedaan antara dua objek yang terlihat mirip. Orang dengan gangguan ini juga sering kesulitan dalam koordinasi mata dan tangan.

Penting untuk dicatat, dengan dukungan yang tepat dari keluarga, sekolah, dan profesional kesehatan yang berkualitas, anak-anak dengan gangguan belajar dapat mengembangkan strategi belajar yang efektif dan mencapai potensi akademis mereka.


Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS