Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com - Meluapnya air sungai Bengawan Solo mengakibatkan kurang lebih 200 hektare sawah warga Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban harus terendam banjir, Rabu (7/2/2024).
Diketahui salah satu desa di Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, yang menjadi langganan banjir ketika air Bengawan Solo mengalami luapan yaitu Desa Kanorejo. Air mulai naik di desa yang terletak di bantaran sungai Bengawan Solo tersebut pada Selasa (6/2/2024) sore hingga saat ini.
Salah satu anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kanorejo Bambang (48), mengatakan jika hari ini, di Desa Kanorejo terdapat kurang lebih 200 hektar area persawahan yang harus tergenang luapan air Bengawan Solo.
“Area persawahan yang tergenang kurang lebih 200 hektare,” ujar Bambang.
Lebih lanjut menurut Bambang di Desa Kanorejo saat ini, beberapa petani telah menanam tanaman sayur berupa cabai, tomat, dan jagung.
Namun dengan adanya peristiwa ini, dimungkinkan mereka tidak bisa memanennya, sebab tanaman yang sudah terendam air kemungkinan kecil tidak bisa hidup lagi.
“Untuk tanaman seperti cabai biasanya kalau sudah terendam ini sulit hidup dan akan mati,” imbuhnya.
Hal ini tentunya menjadikan kerugian yang sangat besar bagi para petani, terlebih dalam satu hektar untuk modal tanam cabai bisa menghabiskan uang sekitar Rp25 juta.
Selain merendam area persawahan ternyata luapan air Bengawan Solo juga merendam kurang lebih setengah kilometer jalan desa, dengan ketinggian antara 20 centimeter.
Kemudian Bambang juga berharap dengan adanya peristiwa banjir luapan Bengawan Solo setiap tahunnya membutuhkan penganggulangan.
Besar harapannya agar pembuatan tanggul segera bisa terealisasikan agar wilayah desanya tidak menjadi langganan banjir ketika ada luapan air Bengawan Solo.
“Pembangunan tanggul belum direalisasikan, jadi di sini, masih buat langganan kiriman air Bengawan Solo,” pungkasnya. [Nur/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS