Oleh: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Orang Muslim yang menjalankan puasa sunnah Senin Kamis berarti meneladani kebiasaan Nabi Muhammad SAW. Sebab puasa sunnah ini menjadi kebiasaan selama hidup Rasulullah.
Dikutip dari laman NU Online, berdasarkan Wahbah az-Zuhaili bahwa para ulama sepakat terkait hukum puasa Senin-Kamis ini sunnah. Artinya, jika dilakukan mendapat pahala, jika ditinggalkan tidak mendapat dosa. (lihat az-Zuhaili, Fiqhul Islami wa Adillatuh, juz 3, h. 1641)
Keutamaan Puasa Senin Kamis
Nabi Muhammad SAW sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Ketika ditanya mengapa beliau memilih dua hari tersebut, Beliau menjawab bahwa amal perbuatan dipersembahkan kepada Allah pada hari-hari itu. (HR. Muslim)
Puasa sunah Senin dan Kamis dapat menjadi penghapus dosa-dosa kecil. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa amal perbuatan diangkat pada hari Senin dan Kamis, dan Allah memaafkan dosa hamba-Nya selama mereka tidak berbuat syirik. (HR. Muslim)
Niat Puasa Senin Kamis
Lafal niat puasa hari Senin:
نَوَيْت٠صَوْمَ يَوْم٠الÙاثْنَيْن٠لÙلّٰه٠تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta‘âlâ."
Lafal niat puasa hari Kamis:
نَوَيْت٠صَوْمَ يَوْم٠الخَمÙيْس٠لÙلّٰه٠تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta‘âlâ
Seseorang yang hendak berpuasa Senin-Kamis tidak selalu dengan melafalkan niat memakai bahasa Arab. Boleh dengan bahasa lokal. Lafal niat itu dibutuhkan untuk membantu mempermudah hadirnya niat dalam hati.
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS