Industri Pembakaran Gamping Desa Trutup Plumpang Tuban Mulai Bergeser ke Pertanian

Penulis : Nurul Mu’affah 

blokTuban.com - Desa Trutup merupakan salah satu desa yang masuk ke dalam wilayah admisnistrasi Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Sabtu (2/12/2023).

Desa Trutup memiliki dua dusun, yaitu Dusun Talun dan Dusun Klaseman. Dusun Talun memiliki setidaknya 5 Rukun Warga (RW) dan 15 Rukun Tetangga (RT). Sedangkan, Dusun Klaseman memiliki setidaknya 1 Rukun Warga (RW) dan 3 Rukun Tetangga (RT). 

Letak geografis Desa Trutup terletak di kaki Gunung Nglai dengan dengan ketinggian kurang lebih 39 Mdpl, serta luas wilayah kurang lebih 210 Ha. Wilayah Desa Trutup terdiri atas sebagian besar tanah basah, tanah sawah, dan sedikit tanah kering. Sedangkan jarak Desa Trutup ke pusat Kota Tuban sekitar kurang lebih 22 Km.

Desa Trutup sendiri berbatasan dengan Desa Pakis di sebelah Utara, Desa Prambonwetan di sebelah Selatan, Desa Kesamben di sebelah Timur dan Desa Banjaragung di sebelah Barat.

Menurut keterangan Slamet Widodo, Kepala Desa Trutup, terkait sejarah asal-usul Desa Trutup belum diketahui bagaimana sejarahnya hingga berdirinya desa ini. 

Desa yang memiliki penduduk sejumlah 3.133 jiwa ini dahulu memiliki potensi di bidang pembakaran gamping, namun sekarang terdapat pergeseran dikarenakan banyaknya pabrik pembakaran gamping yang tutup sehingga desa ini memanfaatkan pertanian dan pengelolaan air sebagai potensi utama desa.

“Kalau potensi desa kita memang potensi utamanya ini ada pergeseran, dulu itu desa kita termasuk desa industri yaitu industri pembakaran gamping, tapi untuk saat ini, ini ada pergeseran terkait dengan pabrik-pabrik tadi udah banyak yang tutup, sehingga untuk potensi yang utama di desa kami potensi pertanian dan pengelolaan air,” jelas Slamet Widodo.

Sedangkan untuk produk unggulan desa, Desa Trutup dahulu terkenal akan produk jamu kunyit asem, namun untuk saat ini sudah sulit ditemukan dikarenakan pohon asam yang menjadi bahan utama pembuatan jamu tersebut sudah berusia ratusan tahun dan sudah banyak yang mati, sehingga produksi jamu tradisional tersebut sudah sulit ditemukan di desa ini.

Desa Trutup juga merencanakan akan membangun ruang terbuka hijau dan sport center yang akan direalisasikan antara tahun 2024 hingga 2025. Di ruang terbuka hijau ini nantinya akan dibangun track jogging dan ditanami pepohonan sehingga masyarakat memiliki sarana tempat untuk refreshing.

“Untuk wisata sementara ini belum ada, kita ada beberapa potensi atau aset desa yang rencananya akan kita gunakan untuk ruang terbuka hijau dan sport center, ini baru planning, Insyaallah akan kita realisasikan 2024 hingga 2025,” jelas Slamet. [Rul/Ali]