Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Pada musim kemarau tahun 2023 ini, hasil panen petani garam di Kabupaten Tuban mengalami peningkatan. Hal tersebut, membuat stok garam di Kabupaten Tuban melimpah ruah.
Meningkatnya hasil panen para petani ini, disebabkan lantaran cuaca panas ekstrem yang terjadi beberapa bulan belakangan ini. Sehingga membuat produksi garam melimpah.
Kondisi ini, membuat harga garam di Bumi Wali Tuban kini cukup rendah yaitu Rp900 per kilogramnya untuk jenis garam krosok, sedangkan untuk harga garam dapur kini dibandrol dengan harga Rp1.050.
"Sekarang harganya sudah stabil mbak, untuk satu kilogram nya Rp1050, ini sudah panen akhir-akhiran," kata salah seorang petani garam, Karnaji kepada blokTuban.com, saat ditemui di area persawahannya, Rabu (15/11/2023).
baca juga:
Cuaca Panas Ekstrem, Produksi Garam di Tuban Melimpah
Harga garam ini, lanjutnya, jauh berbeda dengan harga garam pada kemarau tahun lalu, yang mencapai Rp1.500 hingga Rp1.700, lantaran persediaan garam yang langka akibat adanya musim kemarau basah.
"Dulu memang mahal mbak karena produksi menurun, keseringan hujan. Kalau sekarang cenderung stabil karena cuacanya panas," jelasnya.
Disisi lain, pria yang tinggal di Desa Pliwetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban mengatakan bahwa dalam memproduksi garam, panen tidak hanya dilakukan satu kali lagi, melainkan bisa belasan hingga puluhan kali. Pasalnya, garam yang sudah dipanen keesokan harinya akan mulai tumbuh kembali.
baca juga:
Ada Green House Salt Tunnel, Berwisata di Pantai Kelapa Tuban Sambil Bikin Garam
Terlebih pada saat musim kemarau, pertumbuhan garam akan semakin cepat. Sehingga produksi garam bisa lebih banyak berkali-kali lipat dibandingkan sebelumnya.
"Alhamdulillah panen sekarang bisa dapat 1 ton mbak, kalau dulu cuma dapatnya 3-4 kwintal saja. Kalau panasnya benter (panas sekali) seperti ini memang produksinya memang produksinya banyak," bebernya. [Sav/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS