Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Ada banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Tuban, untuk menyemarakkan peringatan Hari Jadi Tuban (HJT) yang ke-730 tahun. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Prunggahan Wetan.
Dimana, pada HJT tahun ini Pemdes setempat memeriahkannya dengan menggelar berbagai kegiatan, salah satunya ialah Festival Ciblon Kali Gunting, yang diikuti oleh puluhan masyarakat di Kabupaten Tuban.
Dari pantauan blokTuban.com di lakosi nampak pilihan warga saling bergantian bermain Ciblon dengan menyanyikan lagu daerah Jawa, seperti halnya Gambang suling hingga cublek-cublek suweng dengan irama yang khas.
baca juga:
Joko Playon, Budaya Pemuda Desa Jegulo Soko Tuban yang Belum Menikah
Kepala Desa (Kades) Prunggahan Wetan, Hari Winarko mengungkapkan bahwa Festival Ciblon ini merupakan rangkaian kegiatan dari Dandang Wacono Festival atau kegiatan tahunan yang rutin diselenggarakan di daerah kepemimpinannya, dengan tujuan untuk nguri-nguri budaya.
"Tujuannya untuk nguri-nguri budaya, seperti yang sudah kami selenggarakan kemarin yaitu kirab budaya, agar generasi penerus bangsa ini tahu sejarah, tentang berdirinya atau cikal-bakal Kabupaten Tuban dimulai dari Warunggahan," jelasnya kepada sejumlah awak media, Selasa (14/11/2023).
Adapun Ciblon sendiri, lanjutnya, yaitu budaya dari para leluhur yang dimainkan setiap hendak mandi di sungai. Sehingga, festival ini juga dilakukan guna mengenalkan kepada generasi milenial saat ini, terhadap tradisi Ciblon tersebut, dengan berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Tuban.
baca juga:
Hari Batik Nasional Kesempatan Mengenal Aneka Motif Khas dari Tuban
Disisi lain, Hari sapaan akrabnya menyampaikan total terdapat 28 peserta kelompok yang mendaftar dalam kegiatan ini. Bukan hanya dari internal desa saja, bahkan warga dari desa sekitar juga turut memeriahkan kegiatan ini, yaitu dari Desa Semanding, Tegalagung, Karang Prunggahan Kulon, Mbeti hingga Ngino.
"Kriteria penilaian dari suara alunan airnya. Nanti akan kita ambil tiga juara utama dan tiga juara harapan," sambungnya.
Sementara Salah seorang peserta Festival Ciblon, Wawan mengaku bangga dan senang dengan adanya kegiatan ini, lantaran sebagai bentuk nguri-uri budaya.
Sebab menurutnya, pada zaman dahulu jika masyarakat jenuh maka akan melakukan Ciblon sebagai hiburan dari masyarakat.
"Sejak kecil sudah melakukan Ciblon, itu hiburan kita sama rekan-rekan disini. Tapi memang sempat terhenti, karena ada kemajuan zaman seperti anak-anak sekarang sudah main android ataupun mainan-mainan lainnya," pungkasnya.
Dengan demikian, ia berharap agar kegiatan Nguri-uri budaya seperti ini bisa terus dikembangkan. Tujuannya, agar generasi penerus nantinya bisa tahu budaya-budaya yang dilakukan oleh para leluhur atau nenek moyangnya pada zaman dahulu. [Sav/Dwi]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS