Asal Usul Nama Desa Tunah Tuban, Kawasan Berlimpah Siwalan

Penulis : Leonita Ferdyana Harris

 

blokTuban.com – Desa Tunah memiliki banyak pepohonan siwalan berada di Kecamatan Semanding, Tuban, Jawa Timur. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan pedagang, Kamis (19/10/2023).

Selain memanfaatkan keberadaan komoditas siwalan, masyarakat juga mengembangkan produksi dari bahan alam lainnya untuk menunjang sektor perdagangan. Seperti olahan daun lontar dan legen.

Konon, nama Tunah didapatkan dari kisah Mbah Nyemi yang sedang menggali sumber mata air. Namun, yang keluar bukan berupa air bersih melainkan air yang bercampur sedikit nanah. Diantara sendang dengan sumur sumber juga terdapat cikal pegunungan batu yang tidak mencolok, maka tercetuslah nama wilayah tersebut menjadi Tunah.

Desa ini dikenal juga dengan keberadaan monumen Kepet yang menjadi simbol perjuangan nasional. Lokasi tepat monument ini berada di Dusun Kepet, Tunah. Monumen ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah sebagai bentuk upaya mengenang dan menghargai jasa para pahlawan nasional dalam memperjuangankan kemerdekaan Indonesia melawan Belanda selama masa agresi militer II terjadi di Tuban tahun 1948 silam.

Rini (50) selaku Sekdes Tunah menyampaikan kepada tim bloktuban bahwa pemerintah Desa Tunah berkeinginan untuk mengembangan desa dari sektor wisata dengan pembangunan wahana kolam renang yang akan dibuka untuk umum.

“Kita niatnya mau buat sejenis wahana kolam renang didekat sendang utama desa mbak. Biar dibuat hiburan warga. Tapi masih belum bisa terwujud karena ya kendala di dana dan pasokan air. Sendang utama desa sekarang juga udah kering airnya,” ungkapnya.

Selain itu, ada pula beberapa makam tokoh agama yang bertempat di Tunah. Meskipun tidak resmi dibuka untuk umum sebagai wisata religi, kerap kali para peziaroh dari berbagai wilayah turut mengunjungi Desa Tunah untuk berziaroh dan mencari keberkahan di makam-makam pada ulama, syekh, dan wali yang berletak di Tunah.

“Selain keinginan pembangunan kolam renang, kita juga ada potensi untuk membuka wisata religi. Karena ada banyak makan syech, sunan, dan ulama di desa kita. Peziaroh dari beberapa daerah juga sudah mulai sering mampir ke Tunah kalau sedang di Tuban,” tambah Sunaryo (46) warga setempat kepada bloktuban.  [Leo/Ali])