Reporter: Muhammad Nurkholis
blokTuban.com - Iuran bantuan sebesar Rp3,5 juta per anak yang dikeluarkan oleh komite SMKN 2 Tuban memicu berbagai respon dari netizen.
Dari postingan akun masyarakat sipil pada hari Selasa pukul 19.58 WIB, di grup Facebook Media Informasi Tuban (MIT). Akun tersebut tampak mengcapture berita dari blokTuban.com yang berjudul:
Curhatan Wali Murid SMKN 2 Tuban: Harus Bayar Iuran Bantuan Rp3,5 Juta Dalam Waktu 1 Tahun.
Dengan postingan tersebut banyak reaksi netizen yang berkomentar seperti akun @Asyifa Nuryana meminta dishare ke platform Tiktok agar viral. "Share ke tik tok biar cepat firal,agar cepat di tindak lanjuti,"tulisnya.
Sementata itu akun @Ris Maya mengatakan jika anaknya juga kemarin disuruh bayar Rp3 juta dalam waktu satu tahun. "Ankku kemarin byar 3 juta setahun," tulis akun tersebut.
Harus membayar juga dirasakan oleh pemilik akun @Fachry Udin. "Ya kemarin anak saya suruh bayar 3,5 jt dalam jaka waktu 1 tahun waktu masuk/murit baru," tulis akun tersebut.
baca juga:
- Curhatan Wali Murid SMKN 2 Tuban: Harus Bayar Iuran Bantuan Rp3,5 Juta dalam Waktu 1 Tahun
- Kepala SMKN 2 Tuban Klarifikasi Terkait Keluhan Pungutan Bantuan Senilai Rp3,5 Juta
Selain akun @Ris Maya, dan akun @Fachry Udin, akun @Sri Wahyuni, juga merasakannya bahwa, anaknya yang sekolah di SMAN 5 harus bayar Rp1,2 juta dalam jangka tempo 6 bulan. "Ankku nk sma negri 5 bayar iuran komite 1jta 200 jangka tempo 6 blan," tulis akun tersebut.
Namun hal berbeda dirasakan oleh pemilik akun @Mas'e Arya, bahwa di salah satu SMA juga sudah menerapkan sumbangan komite seikhlasnya.
"Bukannya sekarang sudah ada larangan untuk tidak membudget uang komite/ sumbangan tersebut ya? Soalnya saya juga punya adik SMA dan kemarin saya mewakili rapat pembahasan uang komite/sumbangan untuk sekolahan dan di tetapkan seikhlasnya,bukan di budget berapa gitu," tulis akun tersebut.
Sedangkan akun @Rawi Irawan mengatakan jika dengan tak ada perincian maka akan menimbulkan keberatan wali murid.
"Aku yakin dari semua wali murid pasti merasa keberatan dg iuran itu, baik yang mampu maupun yang kurang mampu. Karena tanpa kejelasan rincian nya, tulisnya.
Sedangkan ada juga yang mengatakan jika fenomena ini sudah lumrah seperti yang dituliskan akun @Merah Merona. "Wes lumrah ngono kwi"," tulisnya. [Nur/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS