PaPie-Sue: Rebranding Produk Pie Susu Jadi Produk Unggulan Bojonegoro

Penulis: Hamzah Nata

blokTuban.com - Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena Tuban bekerjasama dengan SMK Negeri Ngambon Bojonegoro dalam program Pemberdayaan Masyarakat Pemula (PMP).

Program ini diketuai oleh Hamzah Nata Siswara dengan anggota Khoirul Huda, Kartika Wulandari. Produk yang dikembangkan adalah produk dimiliki SMKN Ngambon, yaitu Pie Susu.

Program pengabdian ini bertujuan untuk melakukan rebranding total dari hulu ke hilir yaitu mulai dari produksi hingga pemasaran. Rebranding bertujuan untuk meningkatkan popularitas produk pie susu di kalangan masyarakat. Sebelum populer, produk pie susu perlu dijamin kualitasnya dengan melakukan desain produksi dan manajemen produksi yang sesuai. 

Untuk menyukseskan kegiatan ini, tim PMP menggandeng mahasiswa yaitu Amin Mubarok, Tri Hadi Saputro, dan M. Ahsan Atho’illah. Ketiga mahasiswa tersebut akan membantu mendampingi kegiatan selama satu semester dan berkesempatan mendapat rekognisi pembelajaran sebanyak 5 SKS sebagai wujud penerapan MBKM. 

Proses calon produk unggulan Bojonegoro: Pie Pisang Susu Kambing Etawa. (Foto/ dok/ bloktuban)

Ada tiga hal penting yang sudah dilakukan oleh tim pengabdian pada produk pie susu SMKN Ngambon diantaranya adalah inovasi produksi dengan bahan baku lokal, izin edar PIRT, dan sertifikasi halal. Bahan baku lokal yang digunakan adalah durian lokal Bojonegoro dan Belimbing lokal bojongoro yang digunakan bahan baku varian rasa pie susu. 

Selain itu, filling pie susu juga menggunakan susu kambing etawa segar dari peternak asli Bojonegoro. Kulit pie susu juga dimodifikasi menggunkan tepung pisang sebagai bahannya. 

Semua bahan modifikasi merupakan bahan lokal Bojonegoro yang perlu dipopulerkan melalui diverisifikasi produk pangan. Setelah dimodifikasi, pie susu ini disebut dengan PaPie-Sue (Pie Pisang Susu Kambing Etawa). 

Saat ini tim program pengabdian sedang melakukan proses penetapan SOP produksi dan masih menunggu proses mendapat sertifikat halal untuk produk pie susu. Sehingga proses pengabdian ini sudah bisa dikatakan sudah berjalan 70% dari keseluruhan program. 

Selanjutnya akan dilakukan pengemasan dengan desain kekinian dan dilakukan digitalisasi marketing. Memanfaatkan sumber daya manusia di SMKN Ngambon dari siswa-siswi nya agar mampu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk membuka peluang usaha. Kepala Sekolah SMKN Ngambon, Alim Suwantono sangat mendukung dilaksanakannya program ini. 

Selama program pengabdian, beberapa aksi sudah dilakukan untuk menyukseskan kegiatan ini diantaranya adalah: 

1. Koordinasi awal PMP Rebranding Pie Susu (FGD)

Kegiatan koordinasi dilakukan pada Rabu, 21 Juni 2023 bersama bapak Alim Suwantono selaku kepala sekolah, Bapak Luhur Budi Asmoro selaku Koordinator Pengembang Mutu sekolah dan Bapak/Ibu guru lainnya. 

Koordinasi ini bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada pihak sekolah tentang tujuan kerja sama dalam pelaksanaan program PMP. Hasil dalam pertemuan FGD adalah pihak sekolah sangat menerima sepenuhnya dari kegiatan dan siap mendukung sampai selesai. 

PMP dalam bidang pembuatan pie susu ini akan menjadi faktor pendorong siswa dalam minat memelajari lebih dalam dalam jurusan agribisnis dan pengolahan produk hasil pertanian. Selain itu, program ini juga akan mengembangkan teaching factory di sekolah vokasi, sehingga PaPie-Sue akan menjadi produk unggulan SMKN Ngambon untuk dikomersialisasikan.

2. Pelatihan pengolahan sesuai SSOP serta Uji Formulasi Pie Susu

Pada tanggal 27 Juli 2023 tim PMP mengadakan pelatihan pembuatan pie susu dan uji formulasi pie susu yang dimiliki SMKN Ngambon. Kegiatan ini dilakukan dilaboratorium APHP SMKN Ngambon. 

Dalam proses pembuatan pie susu ditemukan kendala pada alat pencetak adonan yaitu alat tersebut kurang presisi dalam bentuk yang dihasilkan. Bentuk yang dihasilkan kurang merata dan tidak seimbang tebal tipis pada adonan serta lengket. 

Hal ini menyebabkan bentuk pie susu kurang sesuai dengan yang diinginkan. Pada akhir waktu, produk yang sudah jadi di uji organoleptik untuk menentukan perbaikan dalam produk pie susu, 

3. Sosialisasi Halal dan Reformulasi Pie Susu 

Pertemuan ketiga tanggal 16 Agustus 2023 tim PMP melakukan kegiatan sosialisasi halal dan reformulasi pie susu. Kegiatan sosialisasi halal ini di lakukan di ruang aula SMKN Ngambon yang di hadiri oleh 64 peserta. 

Sosialisasi halal ini bertujuan untuk memberikan informasi cara pengajuan sertifikasi halal. Selain itu, sosialisai ini diperlukan untuk memberikan informasi mengenai titik kritis bahan halal serta proses pengolahan yang memungkinkan produk menjadi tidak halal. 

Peserta sangat antusias mengikuti sosialisasi ini dibuktikan dengan beberapa pertanyaan dan diskusi muncul setelah pemaparan materi. Setelah sosialisasi selesai tim PMP melakukan kegiatan reformulasi pie susu bersama guru APHP dan beberapa siswa APHP yang telah di tunjuk oleh gurunya. 

Proses reformulasi menuai hasil yang siginifkan karena mampu memperbaiki keadaan formulasi awal. Selain itu, alat pencetak pie susu juga dilakukan perbaikan guna menghasilkan bentuk produk yang cantik, merata tebal tipisnya, dan tidak lengket. 

4. Pembuatan Pie Susu Formulasi Baru dan Penyerahan Seperangkat Alat Penunjang pada tanggal 30 Agustus 2023 dilakukan kegiatan pembuatan pie susu dengan formulasi baru. Kegiatan kali ini membtutuhkan waktu yang cukup lama karena dengan formulasi baru menggunakan bahan lokal belimbing dan durian untuk varian rasa serta susu kambing etawa segar. 

Kegiatan di mulai dari membuat stok bahan baku, memasang alat pendingin, memperbaiki alat pencetak, membuat adonan tiga varian, proses pengovenan, dan uji organoleptik pie susu dengan formulasi baru. 

Hasil menunjukkan bahwa formulasi baru ini menghasilkan produk dengan warna, roma, dan rasa yang sangat baik. Sehingga kami semakin yakin produk ini akan menjadi produk premium dan unggulan.

5. FGD Hasil Reformulasi Pie Susu dan Pelatihan Desain Kemasan 

Kegiatan FGD ini dilakukan pada tanggal 21 September 2023 di laboratorium APHP SMKN Ngambon Bojonegoro. Hasil dari pertemuan FGD ini adalah menentukan SSOP produksi dan penentuan struktur organisasi dalam pembuatan PaPie-Sue. 

Struktur organisasi ini diisi oleh siswa APHP sendiri agar mendapat tanggung jawab dan tugas masing-masing dalam proses pembuatan PaPie-Sue. Sedangkan pelatihan desain kemasan dilakukan oleh guru untuk mendapatkan desain yang disepakati.(*) 

 

 

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS