Reporter: Muhammad Nurkholis
blokTuban.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, bantah kenaikan beras karena faktor menjelang tahun politik.
Hal ini disampaikan oleh wanita yang akrab dipanggil Khofifah ini, usai berkunjungan ke Tuban untuk memantau pasar murah yang diadakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur di Pendopo Krido Manunggal Kabupaten Tuban, Senin (2/10/203) kemarin.
Menurut Khofifah ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga beras naik seperti adanya Perang Rusia Ukraina berdampak pada suplay room material pupuk, hal tetsebut menurutnya sangat berpengaruh bahkanntak hanya di Indonesia saja melainkan secara globar.
"Kan tahun politik di Indonesia saja, ini secara global," ujar Khofifah.
Selain faktor perang Khofifah jugfa mengatakan jika climate change (Perubahan iklim) juga berpengaruh sangat besar terhadap tingginya harga beras.
"Dengan adanya fenomena kita semua harus melakukan melakukan langkah mitugatif," imbuhnya.
Khofifah juga menjelasjan jika selama tahun 2020, 2021, 2022, Jawa Timur merupakan daerah dengan produksi padi tertinggi di Indonesia, dan ditahun 2023 ini jika dibandingkan dengan produksi padi pada tahun 2022 bulan September dan 2023 bulan September, produksi padi di Jawa Timur mengalami surplus sebesar 9,23 persen.
Untuk utu ia berpesan agar para petani atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), mendapatkan layanan semaksimal mungkin, terutana irigasi, sebab melihat situasi seperti saat ini. [Nur/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS