Harga Padi dari Petani Tuban Stagnan, Dicurigai Ada Permainan di Pihak Tengkulak

Reporter: Muhammad Nurkholis

blokTuban.com - Update belakangan ini harga padi petani di Kabupaten Tuban, masih stagnan di harga Rp7.200 hingga Rp7.400 per kilogram.

Diketahui saat ini Desa Bandungrejo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, telah memasuki musim panen raya. 

Kepada blokTuban, Wanto salah satu petani sekitar mengatakan jika harga padi di Desa Bandungrejo, saat ini Rp7.200 per kilogramnya jika dipanen menggunakan mesin manual (blower), sedangkan jika menggunakan mesin combine harvester harga padi mencapai Rp7.400 per kilogramnya. 

"Sama tengkulak padi petani saat ini dihargai Rp7.200 hingga Rp7.400 per kilogramnya," ujar Wanto. 

Namun lebih lanjut Wanto membeberkan jika diduga masih ada permainan harga yang dilakukan tengkulak padi. 

Sebab dari informasi yang ia dapatkan, kalau harga padi dari tengkulak ke gudang harganya Rp7.400 yang dipanen menggunakan blower, dan Rp7.600 yang menggunakan mesin combine harvester.

"Pedagang gabah masih mempermainkan harga di petani. Jadi harga gabah naik dan tidak itu tergantung permainan pedagang," imbuhnya. 

Untuk itu ia berharap agar adanya kontrol harga agar petani mendapatkan harga yang layak dan tak ada permainan harga yang dilakukan oleh tengkulak.

Sementara itu kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DK-P3P) Kabupaten Tuban Eko Julianto mengatakan jika Pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus berupaya untuk menstabilkan harga beras dengan berbagai langkah. 

"Kita selalu berupaya untuk terus menstabilkan harga beras," ujarnya, Rabu (27/9/2023).

Langkah yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Tuban sendiri mulai dari merealisasikan cadangan pangan pemerintah, operasi pangan murah. Dan saat ini cadangan beras Kabupaten Tuban sendiri mencapai 100 ton di Badan Urusan Logistik (BULOG).

Sementara itu agar petani tetap mendapatkan harga padi yang bagus, pemerintah akan terus memantau agar harga padi tetap terjangkau.

"Harga yang terjangkau bukan murah, sehingga petani masih tetap diuntungkan," pungkasnya. [Nur/Dwi]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS