Nyai Siti Chalimah, Sosok Ulama Perempuan Penyebar Agama Islam di Pesisir Pantai Rembang

Penulis : Kharisma Fathimatuzzahro

blokTuban.com –  Mengenal sosok Nyai Siti Chalimah salah satu santri Sunan Bonang sekaligus seorang ulama wanita yang turut menyebarkan agama Islam di Desa Tanjungan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. 

Dari infonrmasi yang di himpun blokTuban.com Mbah Nyai Siti Chalimah memiliki 3 nama sapaan seperti, Dewi Kemuning (Layur, Bulu), Nur Sa’adah dan Mbah Nyai Siti Chalimah (Tanjungan, Kragan). 

Untuk silsilah keluarga Nyai Siti Chalimah sendiri ayahnya bernama Syekh Abdul Jalil (Pekalongan) sedangkan ibu nya bernama Dewi Sulastri (putri dari Lasem). 

Kepada blokTuban Warji selaku juru kunci mengatakan jika Nyai Siti Chalimah memiliki seorang suami bernama bernama Syekh Abdul Rohim atau Syekh Abu Sajad. Dan dari pernikahan tersebut  mereka  dikaruniai 2 orang anak yang bernama Dewi Sutini dan Raden Santu.

"Makam suami dan anak-anaknya kini berada di Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban," ujar Warji. 

Warji  menambahkan bahwa alasan Nyai Siti Chalimah dimakamkan di Desa Tanjungan karena saat itu ia sedang menyebarkan agama Islam di Desa Tanjungan. 

"Beliau tak dimakamkan dengan suami dan anak-anak nya sebab sampai akhir hayat nya beliau syiar agama islam di Desa Tanjung," imbuhnya. 

Masih kata Warji, jika salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh  Nyai Siti Chalimah yaitu ia adalah seorang hafidzah di usia yang masih muda. 

Pendopo Makam Nyai Siti Chalimah di Rembang Jawa Tengah. (Foto: Kharisma Fathimatuzzahro/ bloktuban)

"Beliau ini sudah menjadi penghafal Al-Qur’an sejak usianya beranjak dewasa," sambungnya. 

Warji juga menceritakan jika makam Nyai Siti Chalimah sudah ada di desa Tanjungan sejak dulu, namun baru sekitar tahun 1961  saat masa kepemimpinan Kepala Desa Karsani dengan lantaran KH Imam Kholil bin Syuaib dari Sarang, Rembang makam tersebut benar-benar diyakini adalah makam seorang ulama. 

Masyarakat sekitar biasanya akan melakukan berbagai kegiatan rutinan di makam setiap sebulan sekali seperti mengaji dan berdoa bersama setiap Sabtu Pahing. 

Dan setiap setahun sekali masyarakat akan mengadakan Haul Nyai Siti Chalimah setiap Sabtu Pahing di sasi apit atau sasi sela (penanggalan Jawa). 

"Dulu haul dilaksanakan secara kecil-kecilan, namun sekarang sudah digelar dengan pengajian umum yang dihadiri oleh ribuan orang, dari berbagai daerah," katanya. 

Bagi kalian yang hendak berziarah ke makam  Nyai Siti Chalimah, kalian perlu tahu bahwa saat berkunjung ke makam ini ada beberapa pantangan, seperti  tidak boleh mengucapkan nazar. Sebab dari keyakinan masyarakat sekitar, jika nazar meleset maka yang bersangkutan akan mengalami peristiwa buruk. 

Selain Itu masyarakat Tanjungan juga meyakini bahwa rumah di sana tidak boleh  menghadap ke arah timur, agar tidak menyamai arah makam Nyai Siti Chalimah. Dan diyakini jika ada rumah yang menghadap ke timur maka pemilik rumah akan mengalami nasib sial. 

Dari pantauan blokTuban di lapangan untuk kondisi makam Nyai Siti Chalimah sendiri sangatlah teduh dan nyaman untuk dibuat berziarah. Teduhnya area makam lantaran di sekeliling makam berdiri 5 pohon besar, yaitu pohon nyamplung dan ketapang. 

Diperkirakan pohon-pohon ini sudah hidup sudah sejak lama, sebab akar pohon yang memiliki diameter sekitar 40 centimeter ini sudah  menyembul dari dalam tanah.Namun uniknya ketika akar mendekati pusaran makam, akar tersebut seakan berbelok arah lain, dan tidak melewati makam. 

Untuk rute menuju makam Nyai Siti Chalimah  dari Jalan Pantura Semarang-Surabaya tepatnya di Desa Tanjungan ada gapura di sebelah selatan jalan pantura yang bertuliskan Jalan Keramat. 

Dari sana kita hanya perlu lurus ke selatan sejauh 270 meter saja. Setelah bertemu perempatan, kita tinggal belok kanan sekitar 120 meter dan akhirnya makam Mbah Siti Chalimah ada disebelah kiri jalan. [Ris/Dwi]

 

*Penulis merupakan mahasiswa aktif Universitas PGRI Ronggolawe (UNIROW) Tuban, yang terhimpun di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Waskita, dan saat ini tengah menjalani magang di media blokTuban.com. 

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS