Mengupas Sejarah Desa Senori dan Jejak Penyebaran Islam Syekh Thohir di Tuban

Penulis: Nurul Mu’affah

blokTuban.com - Desa Senori merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban. Lokasinya kurang lebih 20 menit dari pusat Kota Tuban. Desa seluas 765 Ha ini terbagi menjadi dua dusun, yaitu Dusun Senori dan Gumuntur.

Seperti desa-desa lain yang memiliki sejarah, di desa ini juga memiliki sejarah asal-usulnya. Meski belum bisa dipastikan kebenarannya lantaran hanya diperoleh dari cerita mulut ke mulut, namun banyak penduduk yang meyakini kebenaran dari cerita tersebut. 

Dari data yang dihimpun blokTuban.com dari Buku RPJM Desa Senori menjelaskan jika  salah satu cerita yang sudah melegenda tentang asal-usul Desa Senori yaitu berasal dari kata “Setori” yang artinya adalah silang pendapat.

Kasi Pemerintahan Desa Senori, Darmin mengatakan jika dahulu Desa Senori sendiri masih berupa hutan belantara yang belum dihuni oleh masyarakat seperti sekarang ini. Sehingga orang pertama yang menghuni wilayah itu adalah Mbok Rondo Kuning dan juga Joko Bodo. 

Yang mana pada saat itu, Mbok Rondo Kuning dan Joko Bodo saling berbagi peran yaitu Mbok Rondo Kuning yang memasak dan mengirim bekal makanan, sedangkan Joko Bodo lah yang babat alas.

“Desa Senori yang babat pertama itu kan Ki Joko Bodo sama Mbok Rondo Kuning. Itu dulu melakukan perjanjian, ki Joko Bodho itu yang babat hutan, Mbok Rondo Kuning itu yang istilahnya ngeramut, mengirimkan makanan dan lain-lain," ujarnya Selasa, (12/9/2023). 

Namun seiring berjalannya waktu, diantara keduanya tidak selalu sependapat, dan acap kali berbeda pendapat untuk mengatur wilayah. Sehingga Mbok Rondo Kuning mengusulkan agar terdapat pembagian wilayah. 

Dimana, pembagian wilayah tersebut ditentukan dengan cara membakar kayu, sehingga abu kayu yang berterbangan karena tertiup angin itulah yang akan menjadi wilayah Mbok Rondo Kuning, yang saat ini dikenal dengan nama Senori. 

Sedangkan wilayah lainnya yang tidak dijatuhi abu atau daerah pembakaran tersebut, menjadi wilayah Joko Bodo yang selanjutnya dinamai sebagai Gemuntur. 

"Jadi Mbok Rondo Kuning itu sebagai dayangnya Senori," bebernya. 

Seiring dengan berkembangnya zaman, desa yang memiliki penduduk kurang lebih  sebanyak 3.540 jiwa tersebut, berencana akan melaunching sebuah tempat wisata bernama Wisata Sendang Gumuntur, yang di dalamnya terdapat kolam dan wahana air.

Wisata Sendang Gumuntur di Desa Senori Tuban. (Foto: Nurul Mu’affah/ bloktuban)

Meskipun tempat wisata tersebut belum launching, namun saat ini tempat itu  sudah banyak dikunjungi oleh anak-anak dan warga sekitar.

Lebih lanjut, dengan mayoritas masyarakat yang beradama Islam, membuat desa tersebut memiliki beberapa pondok pesantren.  Seperti halnya Ponpes As-Sholihiyyah dan Ponpes Al Huda. Bahkan, di desa ini juga terdapat wisata rohani yakni Makam Syekh Thohir atau biasa dikenal masyarakat sekitar dengan julukan Mbah Buyut Gajah Pragoto. 

Makam Syekh Thohir ini sendiri, terletak di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban. Syekh Thohir atau Mbah Gajah merupakan seorang wali keturunan Rasullullah yang menyebarkan agama Islam di Tuban dengan menggabungkan antara ilmu keislaman dengan ilmu kanuragan.

Meski demikian, cerita tentang Syekh Thohir juga tidak didapatkan melalui sumber tertulis, melainkan diperoleh dari potongan-potongan cerita yang beredar di masyarakat sekitar. 

Dimana menurut informasi yang beredar,  Syekh Thohir menyebarkan agama Islam kira-kira pada Abad ke-18. Selain dikenal sebagai seorang wali yang menyebarkan agama Islam di Tuban, Syekh Thohir juga dikenal memiliki ilmu kanuragan yang mumpuni. Beliau dikenal sebagai Mbah Gajah dikarenakan dahulu beliau berhasil mengalahkan gajah yang mengamuk, kemudian masyarakat memberikannya julukan Mbah Gajah.[Fah/ Dwi]

 

*Penulis merupakan mahasiswa aktif Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang magang di media blokTuban.com.

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS