Asal – usul Desa Sumurgeneng Dikenal Desa Miliarder Tuban, Punya Makanan Khas Nasi Karon

Oleh: Ahmad Nawaf Timyati Fandawan

blokTuban.com - Desa Sumur Geneng merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Adapun wilayah di Desa Sumurgeneng ini sendiri, dibagi menjadi 2 dusun, yakni Dusun Sumurgeneng dan Dusun Pomahan. Wilayah yang memiliki luas kurang lebih 510 Hektar dan sebelah Utara berbatasan dengan Desa Rawasan, Desa Sugihan sebelah Selatan, Desa Wadung Sebelah Timur, dan Desa Tasikharjo di sebelah barat tersebut, saat ini dipimpin oleh Gihanto. Namun, di balik semua itu Desa Sumurgeneng ini memiliki sejarah dan asal-usul desa yang terbilang unik. 

Kasi Kasra Desa Sumurgeneng, Sulikin mengatakan jika asal-usul Desa Sumurgeneng tersebut, diambil dari cerita turun-temurun yang diyakini oleh masyarakat, bahwa pada zaman dahulu ada seorang tokoh atau wali, yang bernama Mbah Onggo. 

Mbah Onggo sendiri merupakan tokoh yang berasal dari Kecamatan Merakurak dan datang ke Desa Sumurgeneng, untuk babat alas dan mencari penghunian untuk dihuni dj daerah tersebut. 

Namun, pada saat sudah menghuni rumah tersebut justru menjadi langganan banjir setiap tahunnya, sehingga membuat Mbah Onggo harus berpindah ke daerah yang lebih tinggi dan membuat sumur di wilayah tersebut. Dari sumur yang dibuat oleh Mbah Onggo inilah, akhirnya desa ini sampai saat ini dikenal dengan Nama Sumurgeneng. 

“Ceritanya itu ada seorang tokoh atau wali itu namanya Mbah Onggo, yang asal-usulnya dari daerah Merakurak. Tujuannya pergi ke sini, adalah untuk babat alas mencari penghunian untuk dihuni dan  menurut cerita dari berbagai sumber dan membaca dari RPJM Des, saat itu Mbah Onggo tinggal di daerah yang belum dinamakan desanya dulu, pada saat itu setiap musim hujan huniannya kebanjiran jadi habis itu asalnya dikasih nama Bululedok atau Bludok dan selanjutanya Mbah Onggo setiap tahun kebanjiran terus pindah di agak tinggi dan membuat sumur disitu terus dikasih nama Sumurgeneng atau genengan,” ujarnya.

Kantor Desa Sumurgeneng, Jenu - Tuban. (Foto: Ahmad Nawaf Timyati Fandawan/ bloktuban)

Desa yang dihuni sekitar 4.000 lebih Jiwa ini sendiri,  mayoritas bermata pencarian sebagai petani. Dimana, kebanyakan para petani menanam jagung, sehingga banyak masyarakat yang mengolah makanan berbahan dasar jagung, seperti halnya karon. 

Karon ini sendiri merupakan sebuah makanan yang berupa jagung setengah mateng yang di lembutkan menjadi sebuah bentuk padat makanan ini biasanya dimakan menggunakan sambel dan juga dengan ikan pindang, selain itu makanan ini merupakan makanan khas dari Desa Sumurgeneng.

“Untuk ciri khas dari desa ini ya yang istilahnya belum dipunyai desa – desa lain makanannya itu kalau ga makanan Karon itu kurang. Istilah e dari makanan dari jagung dimasak setengah mateng biasanya dimakan bersama – sama dikasih sambal sama ikan pindang,” ujar pria kelahiran 1987 tersebut.

Namun baru-baru ini Desa Sumurgeneng memiliki sebutan baru yaitu Kampung Miliarder. Pasalnya banyak masyarakat yang membeli mobil secara bersamaan, dari hasil yang ganti rugi lahan untuk proyek kilang minyak, antara Pertamina dan Rosneft desa ini. 

Lebih lanjut, saat disinggung terkait tradisi yang masih lestari hingga saat ini di Desa Sumurgeneng, bapak dari dua orang anak tersebut mengatakan jika masyarakat saat ini masih kental akan sedekah bumi dan juga kesenian tayuban, yang dilakukan di dua sumur di Dusun Sumugeneng dan Dusun Pomahan. 

Selain itu, biasanya masyarakat setempat juga melakukan sedekah bumi di petilasan Mbah Onggo. Tujuannya, agar desa tersebut terhindar dari bencana. Pasalnya, menurut kepercayaan masyarakat, jika sedekah bumi di sumur tidak dilakukan, maka dapat menimbulkan bencana. 

"Kalau setiap ada acara warga Desa Sumurgeneng harus mengambil air dari sumur tersebut untuk dicampurkan ke bahan masakan," katanya.[Mad/Dwi]

 

*Penulis merupakan mahasiswa aktif Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang magang di media blokTuban.com. 

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS