Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Mendidik masyarakat menjadi lebih berakhlak bukanlah perkara mudah. Cerita sukses itulah yang kini dipetik oleh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Karimi Desa Tebuwung, Kecamatan Dukun, Gresik.
Ponpes yang didirikan KH Abdul Karimi tahun 1864 ini dulunya banyak kiai yang diminta oleh kepala desa sini untuk memberikan pendidikan agama agar perilaku masyarakat berubah.
"Kala itu kepala desanya Pak Utsman,” kata Pengasuh Ponpes Al Karimi Gresik, KH Abdul Muhshi Sabiq, usai menerima produk plossa untuk santri dari Enesis Group bersamaan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-78, Kamis (24/8/2023).
Gus Muhshi sapaan akrabnya menambahkan, di saat itu KH Abdul Karimi tokoh pendiri ponpes Al Karimi hijrah dari Kecamatan Sedayu ke Desa Tebuwung Dukun Gresik.
“Alhamdulillah, Kiai Karimi mampu mengubah perilaku masyarakat di sini menjadi lebih baik,” tuturnya.
Baca Juga:
Namun, keberhasilan Kiai Karimi dalam berdakwah di tahun 1862, kata Gus Muhshi, tetap mendapat pengawasan dari pihak Belanda. Hal itu tidak menyurutkan niat Kiai Karimi untuk melanjutkan dakwahnya.
Bahkan di tahun 1864, Kiai Karimi memutuskan menetap di Desa Tebuwung dan mendirikan pondok di hutan Bendo Desa Tebuwung secara sederhana.
“Dulu dikenal Pondok Bendo,” ungkapnya.
Seiring perjalanan waktu, bangunan Ponpes Al Karimi semakin besar dan jumlah santri semakin banyak. Mereka tidak hanya berasal dari daerah di Jawa Timur, tapi juga luar jawa.
“Sistem pendidikan yang kita terapkan ada tiga metode. Yakni, metode hafalan kitab, nyasak kitab kuning dan sorogan,” jelas Gus Muhshi.
Pada tahun 1949, terang Gus Muhshi, Pesantren ini baru mendirikan lembaga pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Kemudian menyusul pada tahun 1968, berdiri lembaga pendidikan lanjutan yakni Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan selang beberapa tahun kemudian (1970) Pesantren Al-Karimi mendirikan pendidikan jenjang prasekolah.
Baca Lainnya:
Dok!...Anggaran Kesehatan 2024 Diproyeksi Rp186,4 Triliun
Beratnya perjuangan perkembangan Ponpes Al Karimi menyita perhatian Enesis Group. Bersamaan dengan HUT RI ke-78, Enesis Group memutuskan menyalurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) ke ponpes tersebut berupa produk kesehatan aroma therapy plossa.
“Ini bentuk kepedulian Enesis Group terhadap ponpes yang memiliki historis perjuangan di masa lampau. Sebelumnya kita juga telah menyalurkan program CSR ke Ponpes Siwalan Panji yang berdiri tahun 1787,” terang Brand Activation Executive Enesis Group Jawa Timur, Latif Hendra Sukmana.
Ia menjelaskan, support yang diberikan kepada pesantren ini bagian dari apresiasi perjuangan kiai-kiai sepuh dalam mensyiarkan agama di Nusantara.
“Bersamaan HUT RI ke-78. Alhamdulillah kita bisa support produk kesehatan plossa,” terang Latief usai menyerahkan produk plossa sebanyak 500 pcs kepada Gus Muhshi didampingi pengurus Yayasan Ponpes Al Karimi Gus Ahmad Mushfi Salam Sabiq.
Keberadaan produk ini, kata Latif, diharapkan dapat melindungi kesehatan masyarakat terutama para santri, selama beraktivitas di pesantren maupun di luar pesantren.
Dengan cuaca ekstrem seperti saat ini, masyarakat cukup rentan terkena penyakit, seperti demam, flu, sakit kepala, sesak, maupun yang lainnya.
“Plossa juga dapat digunakan sebagai alat relaksasi tubuh dan pikiran, terutama yang sering stres, kurang tidur, pegal-pegal, sakit kepala, atau yang butuh kerokan. Plossa juga mengandung aroma therapy. Perubahan musim seperti saat ini, kehadiran Plossa cukup penting. Plossa dengan aroma therapy-nya bisa mencegah masyarakat terkena penyakit,” pungkasnya. (*/Ali]