Cuan Tanam Blewah di Tuban Menggiurkan Dibanding Padi

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Tanaman blewah menjadi andalan bagi petani di Desa Sembungrejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban di musim kemarau. Bagaimana tidak, laba bersih setelah panen lebih banyak dibanding tanaman padi dalam satu hektarnya. 

Mulai tanam hingga dipanen, tanaman blewah hanya membutuhkan waktu 50-60 hari. Sedangkan tanaman padi bisa sampai 90 hari atau 3 bulan. 

Para petani di Desa Sembungrejo memupuk blewahnya 4 kali dengan biaya per hektarnya Rp200 ribu, dan Rp800 ribu sampai Rp1,2 juta sampai panen. 

Hasil panen petani blewah dalam 1 hektare dapat mencapai Rp 40 juta, sehingga petani dapat meraup untung bersih sekitar Rp 35 juta hingga Rp 38 juta.

Jika dibandingkan dengan tanaman padi dalam 1 hektare petani hanya dapat meraup laba bersih sekitar Rp 20 juta.

"Luar biasa, ini adalah alternatif petani ketika menginginkan hasil panen yang optimal untuk meningkatkan pendapatan," kata Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky didampingi Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Tuban, Kadis Kopumdag Tuban, Forkopimcam Merakurak, beberapa camat sekitar dan para Kades di kecamatan Merakurak serta manajemen PT Rojo Koyo Mandiri (RKM) dalam Festival Blewah Banaran di area persawahan desa setempat, Minggu (20/8/2023).

Kegiatan yang dirangkai dengan jalan sehat bersama warga, lomba blewah terbesar dan termanis, olahan khas blewah dan beberapa stan warga hasil panen raya blewah itu diserbu oleh masyarakat sekitar.

Luas lahan yang ditanami petani blewah ini ada sekitar 15 hektare, dulunya tahun kemarin hanya sekitar 8 hektare. Disebabkan keberhasilannya mencapai 2 kali lipat maka tahun ini meningkat menjadi 15 hektare.

"Diharapkan tahun depan dapat meningkat. Sebab tanam blewah ini membutuhkan cuaca kemarau atau minim air," imbuhnya.

Lindra juga memuji, bahwa potensi blewah banaran sangat luar biasa. Kalau dilihat dari hasil panennya sangat diapresiasi tingkat keberhasilannya.

"Saya harus mengapresiasi bahwa ini berhasil. Dan tingkat pasarnya kebutuhannya sangat tinggi, bukan hanya wilayah Tuban tapi juga wilayah-wilayah lainnya," serunya.

Terkait rasanya, Mas Lindra mengakui rasanya manis, tekstur buahnya kaku, sehingga ada tekstur namun tetap lembut. Dan yang luar biasa hasil buahnya besar.

"Varietas blewah di sini tidak hanya satu, tapi ada lebih dari 3 varietas. Luar biasa, saya memberikan rekomendasi jika ingin konsumsi buah yang sehat, blewah ini dapat dikonsumsi masyarakat," ajak Mas Lindra.

Lindra berharap, jika selama ini masa tanam blewah hanya sekali dalam setahun, maka ke depan diharapkan dapat lebih mempercepat masa tanam.

"Harapannya bisa 4 kali, apalagi masa tanamnya hanya 2 bulan saja. Kita akan kaji. Dan saya melihat kondisi di sini, saya sarankan petani tanam blewah," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Tuban PT RKM, L. Heru Imam Furi menambahkan, tahun lalu sebelum memakai pupuk RKM sebenarnya tidak ada kekurangan, tetapi petani dengan pupuk nonsubsidi pada saat digunakan terlalu mahal.

"Tapi hadir pupuk RKM dengan harga terjangkau bisa menjadi solusi petani. Dan 90 persen lahan di sini memakai pupuk RKM, baik dicampur dengan urea atau tidak," dari pengakuan Imam sapaannya.

Ditegaskan oleh dia, PT RKM bersama Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di semua kecamatan di wilayah Kabupaten Tuban telah melakukan pendampingan

"Pendampingan kita ini juga menciptakan inovasi-inovasi agar petani mendapatkan solusi pupuk dengan harga terjangkau tetapi juga dengan kualitas yang maksimal," tandasnya. [Ali]