Sangkar Perkutut Produksi Tuban Tembus Pasar Nasional, Sebulan Terjual 100 Buah

Reporter: Muhammad Nurkholis

blokTuban.com - Berawal dari merantau untuk bekerja membuat sangkar di Surabaya, Kasmono warga Desa Kebomlati, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban kini sukses dengan usaha sangkarnya. 

Usaha pembuatan sangkar ini mulai dirintis Kasmono sekitar 15 tahun silam sejak tahun 2008. Saat itu, dengan bakat dan pengalaman yang dimiliki, Kasmono memutuskan keluar dari pekerjaannya membuat sangkar di Surabaya dan fokus menjadi pengrajin sangkar burung perkutut.

Dia lalu mencoba memasarkan sangkar-sangkar buatannya ke berbagai daerah yang ada di Indonesia. Hasilnya sampai saat ini sangkar buatan Kasmono bisa terjual hingga Pulau Kalimantan bahkan Sumatera. 

"Alhamdulillah saat ini sakar hutan saya sudah pernah terjual hingga luar pulau seperti Kalimantan dan Sumatera," ujar Kasmono kepada blokTuban.com di rumahnya, Senin (31/7/2023). 

Baca Juga:

Tangkap Peluang Bisnis Layang-layang, Tukang Becak di Tuban Alih Profesi

Sangkar yang dijual Kasmono sendiri memiliki beragam varian ukuran, model dan bahan. Hal itulah yang membuat harga sangkarnya bervariasi mulai dari harga Rp500 ribu hingga Rp3 juta. 

"Untuk harga sangkar Rp500 ribu hingga Rp3 juta tergantung bahannya," imbuhnya

Kasmono membeberkan  bahwa sangkar yang terbuat dari rotan harganya cenderung lebih murah dibandingkan sangkar yang terbuat dari bambu. Sebab sangkar yang terbuat dari bambu memiliki kekuatan yang lebih dibandingkan sangkar yang terbuat dari rotan. 

Selain itu, faktor ukiran ornamen dari sangkar juga mempengaruhi tingkat harga. Untuk ukiran-ukiran sangkar juga bervariasi ada yang merak, naga, bahkan barongan. 

Harga sangkar juga dipengaruhi gambar yang ada di sangkar. Sebab gambar di sangkar juga bervariasi ada yang biasa saja ada pula yang mendetail. 

Baca Lainnya:

Akhir Pekan 3 Bahan Pokok di Tuban Naik, 2 Lainnya Turun

Lebih lanjut, Kasmono menjelaskan bahwa pembuatan sangkar tidak bisa diselesaikan dalam satu hari. Biasanya pengerjaan memakan waktu hingga 2 minggu. 

"Kalau membuat sangkar memakan waktu 2 minggu, sebab harus nunggu dempul dan cat kering. Dalam pembuatannya harus berbarengan tidak bisa satu-satu, jadi satu juga jadi 10 sangkar," bebernya. 

Disinggung dalam satu bulan bisa menjual berapa banyak sangkar yang diproduksi, Kasmono menuturkan jika dalam keadaan sepi dalam satu bulan hanya bisa menjual 30 sangkar. Namun, jika kondisi sedang ramai seperti saat memasuki musim kemarau seperti saat ini bisa menjual 100 buah sangkar per bulannya. 

"Biasanya musim kemarau itu ramai soalnya banyak perlombaan dan biasanya satu bulan bisa mencapai 100 sangkar yang terjual," pungkasnya

Informasi tambahan, keunggulan sangkar buatan Kasmono terkenal memiliki pengerjaan yang sangat halus dan bagus sebab itu banyak di buru oleh pecinta burung di tanah air. [Nur/Ali]