Gagal Panen Akibat Hama Wereng di Tuban, Serikat Petani Bagikan Tips Pencegahan

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Banyaknya petani di Tuban Selatan yang mengalami gagal panen, akibat serangan hama wereng beberapa waktu lalu, turut mendapatkan perhatian dari Serikat Petani Indonesia (SPI).

Diketahui, lahan petani yang mengalami gagal panen tersebut, terjadi di Desa Kebonharjo, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban. Akibat dari serangan hama wereng tersebut, padi menjadi busuk dan mengering, membuat para petani frustasi karena merugi.

Menanggapi hal tersebut, Divisi Pusat Pengkajian dan Penerapan Agroekologi SPI, Mohammad Qomarunajmi mengatakan jika ada dua cara untuk menyikapi keberadaan hama wereng tersebut, yaitu dengan cara mengendalikan dan juga mencegahnya.

“Ini kan sudah kejadian, sehingga kita harus kendalikan. Ada beberapa cara yang biasa kita gunakan sesuai persediaan di masing-masing daerah. Seperti menggunakan asap cair, ini sangat efektif untuk pengendalian wereng dan juga kutu,” paparnya, Rabu (19/7/2023).

Selain asap cair, lanjutnya, cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan hama wereng ialah dengan menggunakan pestisida nabati, yang menggunakan bahan-bahan beraroma kuat atau memiliki rasa yang pahit.

Meski dapat dikendalikan, namun, Qomarun sapaan akrabnya mengaku jika hal paling penting yang bisa dilakukan agar padi tidak terserang hama wereng ialah melakukan pencegahan, yaitu dengan memperkuat batang pada padi.

“Yang lebih penting adalah dipencegahan, sebenarnya wereng ini tetap muncul, tapi kalau batang itu kuat maka akan aman. Yang membuat batang ini nggak kuat karena dia kurang bahan organik, kurang silika, jadi sebaiknya kembali di laha,” katanya.

Dimana, petani dapat memanfaatkan jerami dilahan pertanian, sebab kandungan silika pada jerami dapat memperkuat padi. Namun, apabila jerami tersebut digunakan sebagai pakan ternak, maka pupuk kandangnya bisa diolah menjadi kompos dan dikembalikan lagi ke lahan.

“Kalau  diamati serangan wereng itu terjadi setelah kita aplikasi pupuk kimia sintesis, terutama yang urea. Jadi dia pertumbuhan memang cepat, tapi dinding sel nya tipis sehingga  ketika ada serangan dia mudah terinfeksi,” katanya. [Sav/Dwi]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS