Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com – Petani Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban harus memanen lebih awal padi mereka dikarenakan takut terendam air luapan Sungai Bengawan Solo.
Menurut Pagi (63) petani sekitar, hal ini dilakukan karena debit air yang terus mengalami kenaikan begitu pesat dibandingkan dengan banjir pada bulan kemarin.
“Air lebih cepat naiknya dari pada bulan kemarin,” ujar Pagi (63) kepada blokTuban.com, Sabtu (4/03/2023).
Bahkan memanen padi ini dilakukan lebih awal, karena air terus mengalami kenaikan bahkan dalam satu hari satu malam air bisa naik setinggi satu meter lebih.
Baca Juga:
Tanggul Penahan Air Bengawan Solo di Desa Widang Merembes, Begini Upaya BPBD Tuban
Padi di sawah Pagi, harusnya baru bisa dipanen 7 hingga 10 hari lagi. Karena adanya banjir ini biaya untuk memanen juga mengalami kenaikan karena biasanya satu kwintal hanya memakan biaya Rp4 ribu namun karena ada banjir datang banjir menjadi Rp6 ribu.
“Tidak papa biaya panen mengalami kenaikan asalkan bisa membawa pulang padi, jika kemarin dibiarkan mungkin saat ini sudah tenggelam,” tambahnya
Salah satu kenaikan biaya panen dikarenakan padi tak bisa di panen di sawah dan harus dipotong dan dipanen di rumah. [Nur/Ali]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS