Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com – Ratusan hektar area persawahan di Desa Kanorejo Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban, terendam luapan Sungai Bengawan Solo, dan ditaksir kerugian mencapai triliun rupiah.
Air Bengawan Solo mulai meluap Desa Kanorejo pada hari Kamis malam. Dalam kurun waktu 10 jam saja air mengalami peningkatan setengah meter.
Menurut salah satu Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Kanorejo Sutiono (53) mengatakan bahwa beberapa lahan sawahnya harus Rendam air dan saat ini harus menganggur, dan hanya bisa menunggu kapan air surut.
“Saat ini harus menganggur terlebih dahulu, karena air masih datang dan kita hanya bisa menunggu air surut,” ujar Sutiono kepada blokTuban.com, Minggu (19/02/2023).
Menurutnya, saat ini air di Bengawan Solo sudah mengalami penurunan, namun berbeda di area persawahan Desa Kanorejo yang masih mengalami peningkatan.
Baca Juga:
Banjir Mengintai, Petani Tuban Terpaksa Panen Dini
Sebab, air yang sudah masuk di area persawahan di Desa Kanorejo akan sulit keluar atau kembali lagi ke bengawan karena aliran air yang kecil.
Senada dengan Sutiyono, Laudi (61) juga harus merelakan lahan pertaniannya terendam luapan air bengawan setelah 3 tahun tak pernah banjir. Saat ini, ia harus mengalami kerugian hampir 30 juta dari total 3 petak sawah yang ia garap.
“Ya harus merugi Mas mau gimana lagi memang musibah 3 petak sawah sayang harus terendam luapan air perawan Solo,” bebernya.
Laudi menambahkan diperkirakan untuk lahan dari warga Desa Kanorejo yang terendam oleh luapan air Bengawan sekitar 200-an hektar dengan dihitung kerugian mencapai miliaran rupiah.
Kendati para petani mengalami kerugian, para anggota kelompok tani di Desa Kanorejo tidak pernah merasa takut untuk terus bertani. Mereka berharap agar pemerintah juga turut memikirkan kesejahteraan para petani ini, dengan memudahkan pengadaan pupuk bersubsidi serta tidak mengurangi jatah pupuk subsidi.
“Kita petani tak pernah takut untuk bertani walaupun, mengalami kerugian sebesar ini. Kita berharap pemerintah juga turut memperhatikan petani dengan jangan mengurangi jatah pupuk subsidi setiap tahunnya,” tambahnya.
Selain itu kedua petani ini juga berharap, bahwa salah satu cara agar petani di Desa Kanorejo tidak terus mengalami kerugian akibat banjir, dengan segera dibuatkan tanggul penahan air bengawan. [Nur/Ali]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS