Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Sejak tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Tuban telah mengembangkan smart city atau kota cerdas dan menjadi bagian dari Gerakan Menuju 100 Smart City. Salah satu aspek pentingnya dengan memiliki kemampuan di bidang digital seperti Desa Pintar atau Smart Village.
Kepala Bidang (Kabid) Aplikasi Informatika (Aptika) pada Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfotiksan) Kabupaten Tuban, Agung Sakuntolo mengatakan, 311 desa telah ditetapkan sebagai Desa Digital menuju Tuban Smart City. Program Desa Digital dan Smart City menjadi perwujudan pelaksanaan visi misi Kabupaten Tuban, berupa memantapkan tata kelola pemerintah daerah yang baik, profesional, transparan, akuntabel dan sistem pengawasan yang efektif.
Tujuannya, mendukung percepatan pelayanan kepada masyarakat secara efektif dan efisien. Beberapa parameter digitalisasi di Tuban antara lain tersedianya website desa, penggunaan aplikasi Sistem Pengelolaan Arsip Surat Internal (Sepasi), serta jaringan internet dan intranet di seluruh desa yang ada di Kabupaten Tuban.
Selain itu, terdapat Anjungan Pelayanan Mandiri Desa (APMD) yang telah terhubung dengan gawai warga yang hendak mengurus keperluan administrasi.
Baca juga:
Wisuda ISTeK ICsada Bojonegoro Serba Digital dan Berperan Positif Bagi UMKM
“Pengembangan APMD ini sebagai upaya bagaimana masyarakat bisa mendapatkan pelayanan sedekat mungkin. APMD juga telah sinkron dengan program Tanda Tangan Elektronik (TTE), sehingga bisa memaksimalkan pelayanan. Jadi, warga bisa mengurus keperluan administrasinya melalui APMD maupun handphone,” ucapnya dikutip dari situs Tubankab, Selasa (3/1/2022).
Terkait TTE, Agung Sakuntolo menyebutkan belum semua kepala desa mendaftar untuk mendapatnya. Tercatat, dari 311 desa, baru 293 kepala desa yang sudah melakukan penerbitan TTE.
“Diharapkan semua kepala desa bisa segera memiliki TTE agar bisa memberikan pelayanan lebih prima kepada masyarakat desa di wilayah masing-masing,” tandasnya.
Agung menambahkan, seluruh desa sudah memiliki fasilitas intranet untuk menunjang kelancaran berbagai sistem informasi desa, seperti Siskeudes untuk transparansi keuangan desa dan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) secara online.
"Juga pemenuhan internet desa dengan titik lokasi hotspot berada di dua dusun pada masing-masing desa yang seluruhnya dibiayai dari Dana Desa (DD)," tutupnya. [Ali]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS