Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Dalam menyemarakkan pergatian tahun, biasanya masyarakat merayakannya dengan segudang aktivitas, seperti berkumpul bareng teman, membakar ikan, hingga menyalakan kembang api bersama.
Namun, ada juga masyarakat yang merayakannya dengan melakukan konvoi menggunakan knalpot brong, yang dilarang oleh pemerintah, karena dianggap mengganggu ketentraman masyarakat pengguna jalan lainnya, karena suaranya yang terlalu bising.
Seiring dengan larangan tersebut, ternyata perlahan namun pasti, pengguna knalpot brong kini mulai dapat dikendalikan. Hal tersebut, dapat dilihat dengan trend penjualan knalpot brong yang kian sepi dari tahun ke tahun.
Seperti halnya yang dikatakan oleh Sari, salah seorang penjual knalpot brong di Desa Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Menurut pengakuannya kini, knalpot brong sudah jarang diminati oleh para pemuda di Kabupaten Tuban.
“Sekarang sering ada operasi jadi jarang ada yang beli, kalau dulu peminatnya memang banyak sekali,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (27/12/2022).
Baca juga:
47 Kepala Desa di Tuban Periode 2022-2028 Resmi Dilantik
Kendati demikian, tak bisa dipungkiri jika masih ada beberapa pemuda yang membeli knalpot tersebut. Hanya saja, penjualannya tidak seramai beberapa tahun lalu. Hal ini, disinyalir lantaran ketakutan masyarakat jika ditindak oleh aparat penegak hukum.
Pasalnya, larangan penggunaan knalpot brong sudah dituangkan dalam Undang-undang (UU) Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 285 Ayat 1. Yang berbunyi setiap pengendara sepeda motor yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan, seperti kaca spion, lampu utama, lampu rem, klakson, pengukur kecepatan, dan juga knalpot. Maka dapat dipidana dengan ancaman kurungan paling lama 1 bulan dan denda paling banyak Rp250 ribu.
Sementara penjual lainnya, Arif, mengungkapkan hal yang serupa. Menurutnya, sejak beberapa tahun terakhir ini penjualan knalpot brong miliknya sepi tidak ada pembelinya. Bahkan, menjelang pergantian tahun seperti saat ini.
“Penjualan memang sepi mbak, nggak kaya dulu. Kebanyakan sekarang pada beli di online, biasanya kalau akhir tahun emang ramai, tapi sudah beberapa tahun ini sepi,” pungkasnya. [Sav/Ali]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS