Waspadai Banyak Ayam Mati Di Musim Pancaroba, Ternyata Ini Penyebabnya

Reporter : Savira Wahda Sofyana 

blokTuban.com – Pergantian musim atau yang lebih dikenal musim pancaroba, dari kemarau menjadi musim penghujan, rupanya tidak hanya membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh manusia saja.

Akan tetapi, kondisi ini juga dapat berpengaruh terhadap hewan ternak ayam. Pasalnya, kondisi cuaca yang tak menentu, membuat hewan berkaki dua ini menjadi rentan terjangkit penyakit.

Dengan adanya kondisi ini, maka sebaiknya masyarakat atau peternak lebih meningkatkan kewaspadaannya, dalam mengawasi kondisi hewan ternaknya.

Baca juga: Tiga Hari, Peternak Ayam Tuban Kehilangan 7 EKor Ayam

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Tuban, Pipin Diah Larasati membenarkan, jika pergantian musim juga dapat berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup unggas.

“Beberapa penyakit unggas disebabkan oleh virus, yang penularannya sangat cepat dan bisa melalui pergerakan angin,” jelasnya saat dikonfirmasi oleh blokTuban.com, Jumat (21/10/2022).

Selain itu, Pipin sapaan akrabnya menambahkan bahwa kondisi lingkungan yang lembab akibat hujan, juga dapat menjadi media hidup agen penyakit, yang dapat mengakibatkan kondisi ternak lemah dan berujung pada kematian.

Lebih lanjut, saat disinggung jenis virus yang biasa menyerang unggas pada musim pancaroba, ia mengungkapkan jika jenis virus tersebut ialah PX ND (Newscattle disease/teloan), Px Snot.

Baca juga: Rumah Potong Hewan dan unggas Ditarget Kerek PAD

“Tergantung gejala klinis yang ditunjukkan, biasanya yang sering px ND, px snot,” katanya.

Sementara itu, dilansir dari beberapa sumber, virus Newscattle sendiri merupakan penyakit pernapasan sistematik, pada unggas yang bersifat akut dan sangat mudah menular. [Sav/Dwi]

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS