Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur di situs resminya per 21 September 2022, total produksi padi di Provinsi Jawa Timur selama 2021 sekitar 9,789 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), atau menurun sebesar 154,95 ribu ton (1,56 persen) dibandingkan 2020.
Penurunan produksi padi yang terjadi pada 2021 sebagian besar disumbang oleh Kabupaten Lamongan, Bojonegoro, dan Ngawi. Sementara itu, peningkatan produksi padi yang cukup besar terjadi di Kabupaten Blitar, Banyuwangi, dan Ponorogo.
"Sebagian besar kabupaten/kota yang berkontribusi cukup signifikan terhadap penurunan dan peningkatan produksi padi pada 2021 merupakan wilayah sentra produksi padi di Provinsi Jawa Timur," ujar Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan dilansir dari Kominfo Jatim.
Dadang menambahkan bila dilihat lebih rinci, penurunan produksi padi tertinggi terjadi pada bulan April 2021, yaitu lebih rendah sekitar 585 ribu ton dibandingkan Mei 2020.
Baca juga :
- BBM Solar Naik, Petani Tuban Pusing Biaya Irigasi Pertanian Makin Mahal
- Usir Burung Pipit Pemakan Padi, Petani Desa Compreng Tuban Gunakan Laser 303
- Mengenal Istilah Nyanyat Dalam Menanam Padi di Tuban, Ternyata Ini Tujuannya
Sementara itu, peningkatan produksi padi yang cukup signifikan terjadi pada bulan Maret 2021, yaitu sebesar 869 ribu ton dibandingkan produksi padi pada Maret 2020. Hal ini terjadi karena adanya pergeseran puncak panen dari April pada 2020 menjadi Maret pada 2021.
Produksi padi tertinggi pada 2021 terjadi di bulan Maret, yaitu mencapai 2.193 ribu ton dan produksi terendah terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 301 ribu ton GKG. Hal ini berbeda dengan kondisi 2020, yaitu produksi padi tertinggi terjadi pada bulan April, yaitu sebesar 2.244 ribu ton, sementara produksi terendah terjadi pada bulan Desember, yaitu sebesar 266 ribu ton.
Adapun wilayah penghasil padi terbesar pada 2021 masih didominasi oleh kabupaten di daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo. Lebih dari 50 persen produksi padi di provinsi Jawa Timur disumbangkan oleh kabupaten di DAS Bengawan Solo, khususnya oleh kabupaten-kabupaten yang merupakan sentra produksi padi, seperti Lamongan, Ngawi, dan Bojonegoro.
"Beberapa kabupaten sentra produksi padi di DAS Bengawan Solo diantaranya Kabupaten Jember, Banyuwangi, dan Jombang," tutupnya. [Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS