Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Tidak banyak orang yang berani untuk menghadapi hewan melata ini. Namun, bagi relawan yang tergabung dalam Exotic Animal Lovers (Exalos) Indonesia, aktivitas tersebut menjadi hobi yang cukup menyenangkan.
Exalos sendiri merupakan perkumpulan atau komunitas yang bergerak pada bidang edukasi, sosial, rescue dan kemanusiaan. Pasalnya, selain membantu masyarakat untuk mengevakuasi ular, komunitas ini juga biasa memberikan edukasi kepada masyarakat terkait cara menghadapi hewan reptil tersebut.
Diketahui, awalnya komunitas ini berawal dari wadah bagi para pecinta hewan reptil. Seiring dengan berjalannya waktu, komunitas tersebut bergerak di bidang penanganan ular yang masuk ke pemukiman.
Ketua Exalos Indonesia, Janu Wahyu Widodo mengungkapkan jika sampai saat ini, komunitas yang dibentuknya sejak tahun 2018 silam sudah memiliki ratusan anggota, yang berada di berbagai kota di Indonesia.
"Exalos sendiri sampai hari ini kita memiliki kurang lebih 500 relawan, yang tersebar di seluruh Indonesia," terangnya saat dikonfirmasi oleh blokTuban.com, Minggu (19/9/2022) disela-sela Diklat Snake Rescue yang diadakan oleh komunitas ini.
Baca juga :
- Puluhan Relawan dari Berbagai Kota Pelajari Karakter dan Penanganan Ular di Tuban
- Usai Keliling di 4 Negara, Pria Indonesia Ini TertUlar Cacar Monyet
- Mitos Ular Gaib di Gua Kancing Tuban yang Belum Banyak Diketahui
Sementara di Kabupaten Tuban sendiri, lanjut pria yang akrab disapa Janu tersebut, sudah ada beberapa anggota yang tergabung dalam komunitas pecinta binatang satu ini, kendati jumlahnya masih terbilang sedikit.
Untuk itu, adanya Diklat Snake Rescue yang bertempat di Rumah Yatim dan Dhuafa Aspend Indonesia Desa Sambongrejo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban yang diharapkan menarik minat masyarakat bergabung menjadi relawan.
"Untuk di Tuban sendiri kita akan mencetak relawan melalui kegiatan ini. Sampai sekarang kita sudah ada beberapa relawan dari Tuban sendiri yang memprasanai ini, termasuk juga dari Aspend," sambungnya.
Untuk bisa bergabung dan menjadi relawan dalam komunitas ini, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Seperti memiliki jiwa sosial yang tinggi, memiliki skill yang berkaitan dengan konflik manusia dan hewan, terutama ular.
Pria berusia 37 ini menambahkan jika sebenarnya ular merupakan binatang yang tenang dan sangat jarang menyerang. Reptil ini akan menyerang, setelah ia sudah merasa terganggu atau terdesak.
Seperti halnya ular jenis kobra, yang mendeteksi lawan melalui gerakan. Oleh karena itu, jika bertemu dengan ular cobra maka sebaiknya tetap tenang. Selanjutnya, barulah mencari senjata seperti kayu untuk menjauhkan kepala ular dari tubuh.
"Untuk menjadi relawan Exalos, dia harus memiliki kemauan untuk menolong, jiwa sosial yang tinggi, kemudian memiliki skill. Karena nanti kita terjun ke masyarakat untuk menolong masyarakat, maka kita harus memiliki skill yang berkaitan dengan konflik manusia dengan hewan, itu paling banyak di ular. Maka skill yang kita tekankan di ular," jelasnya.
Lebih lanjut, komunitas ini sendiri, sengaja dibentuk untuk membantu masyarakat yang kuwalahan atau takut untuk mengevakuasi ular yang masuk di pekarangan rumah ataupun di dalam rumah.
Oleh karena itu, pria ramah ini berpesan kepada masyarakat, agar tidak ragu untuk menghubungi relawan dari Exalos Indonesia yang tersebar di seluruh kota di Indonesia, saat terjadi masalah yang berkaitan dengan ular. Dengan cara menghubungi tim melalui akun Instagram yang bernama @Exalos_indonesia. [Sav/Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS