Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com- Warga Tuban pasti gak asing lagi dengan sebuah benda tajam yang bernama calok atau semacam golok. Calok biasanya dipakai untuk keperluan sehari-hari oleh warga Tuban untuk peralatan pertanian seperti memotong bambu, pohon, dan membelah kayu.
Pada saat penjajahan segala alat apapun bisa digunakan sebagai senjata untuk melawan penjajahan. Berhubung saat itu warga Tuban banyak yang memiliki calok maka warga Tuban banyak yang menggunakan calok sebagai senja melawan penjajahan.
“Calok digunakan warga Tuban untuk melawan penjajah yang ada di Tuban kala itu. Hal ini terbukti dalam monumen calok di dekat Jembatan Kepet yang mana pada saat itu di sana para warga Tuban membantai Belanda dengan calok,” ucap Kurator Museum Kambang Putih Tuban Roni Firman kepada blokTuban.com, Jumat (12/08/2022).
Terkait:
- Budayawan Ikut Soroti Pemilihan Model Tuban Fashion Week: Idealnya Cerminan Karakter Sejarah Tuban
- Nguri-Uri Sejarah Tuban, Warga Prunggahan Wetan Gelar Festival Peringatan Hari Jadi Warunggahan Ke-717
Calok merupakan senjata yang unik, bentuknya panjang seperti golok dengan kapak di tengahnya. Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat bahwa Calok erat kaitanya dengan sebutan Caluk Trantang. Jaman dulu pembuat caluk ini dikenal dengan Empu Trantang yang konon tinggal di wilayah Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.
Senjata Calok memiliki dua fungsi atau bisa dibilang multifungsi karena calok merupakan gabungan antara kapak dan juga bendho. Biasanya bagian kapaknya dipakai untuk membelah atau memotong kayu. Sedangkan bagian atasnya (Bendho) dipakai untuk menghaluskan permukaan bambu atau kayu.
Menurut Roni, Calok termasuk dalam golongan kudi (kujang), hal ini karena calok memiliki bagian perut. "Perut dari calok sendiri yang di fungsikan sebagai kapak," ungkapnya.
Terkait:
- Ketika Bupati Dongengkan Alat Musik Ajaib dan Sejarah Tuban
- Jembatan di Bojonegoro BerSejarah Tapi Menyeramkan, Konon Dengan Fondasi Tubuh Anak-anak Perawan
Diketahui senjata yang digunakan sehari-hari pada masyarakat Tuban tempo dulu antara lain prekul, bendho dan arit. Prekul atau kapak bertangkai panjang ini pada jaman dulu digunakan untuk memotong kayu. Saat ini sebagian orang menyebutnya Blandong.
Bendho atau Bandeng Nluyru hampir sama fungsinya seperti calok yang digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu. Sedangkan arit masih banyak dijumpai hingga kini sering dimanfaatkan untuk alat memangkas atau memotong rumput.[Nur/Dwi]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS
https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMNPtuAsw4IjQAw?r=0&oc=1&hl=id&gl=ID&ceid=ID:id2