Jembatan di Bojonegoro Bersejarah Tapi Menyeramkan, Konon Dengan Fondasi Tubuh Anak-anak Perawan

Penulis : Redaksi

blokTuban.com - Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban merupakan dua kota yang tidak lepas sebagai saksi sejarah.

Dua kota yang berdampingan ini sudah berhubungan lama dimasa lampau, terbukti dengan adanya beberapa infrastruktur moda transportasi yang sudah ada bahkan sejak jaman penjajahan Belanda.

Salah satu infrastruktur yang terkenal adalah Jembatan Kali Ketek, tepatnya di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro.

Jembatan yang melintas di atas Sungai Bengawan Solo ini pernah menjadi akses penting penghubung Kabupaten Bojonegoro dengan Kecamatan Jatirogo, Tuban, yang pernah menjadi daerah penting bagi pasukan Belanda.

Jembatan Kali Ketek sekarang menjadi dua bagian. Jembatan baru yang masih difungsikan sampai sekarang, berada di sisi barat. Sementara jembatan lama, dilengkapi dengan jalur rel kereta api ada di sisi sebelah timur.

Baca juga :

-Deretan Black Spot atau Jalur Angker di Tuban yang Tewaskan 7 Orang Dalam Sehari

Truk Box J&T Terperosok di Hutan Pakah, Warga: Jalur Ini Angker

BANGUNAN DI TUBAN INI TERKENAL Angker

4 Objek Wisata di Tuban Ini Terkenal dengan Cerita mistis, Ada Sri Pangenti yang Jadi Legenda

"Namanya kali ketek, karena katanya dulu banyak ketek (kera) di daerah sini," kata Nur (31), seorang pengendara yang menjadi langganan melintas di daerah ini.

Cerita mistis di sini sudah bukan menjadi rahasia, baik bagi warga setempat ataupun bagi pengendara yang melintas di sana. Hal ini dimungkinkan karena kondisi yang sepi dan gelap. Juga karena harus melintas di atas aliran sungai Bengawan Solo.

Aroma mistis semakin terasa kental, karena ternyata ada pemakaman di sisi utara Bengawa Solo yang dekat sekali dengan jembatan ini.

Selain sebagai tempat sejarah, jembatan ini juga menyimpan banyak misteri karena menggunakan tubuh manusia untuk tumbal saat pembangunan fondasi jembatan di era Belanda.

Om Hao, salah satu peminat sejarah dan dikenal seorang Indigo di chanel Youtube Kisah Tanah Jawa ini ikut mengupas keberadaan jembatan ini yang diupload 19 Mei 2022.

Konon, kata Om Hao, jembatan ini merupakan salah satu jembatan penting karena menjadi perlintasan kereta Belanda yang mengangkut rempah-rempah untuk dibawa ke Kecamatan Jatirogo, dan selanjutnya diangkut menggunakan kapal oleh Belanda ke negaranya.

Indigo ini menjelaskan ada sedikit kesamaan cara pembangunan antara jembatan kali ketek Bojonegoro dengan jembatan cirahong, di perbatasan Tasik dan Ciamis. Yakni sama-sama menggunakan tumbal pekerja.

"Bedanya kalai Cirahong menggunakan tumbal sepasang pengantin, kalau sini (jembatan kali ketek) anak-anak perawan," kata Om Hao.

Jembatan kali ketek yang sekarang merupakan hasil pembangunan ulang. Karena jembatan ini pernah dihancurkan para pejuang untuk menghalangi pasukan Belanda masuk ke wilayah Bojonegoro di era agresi milite Belanda. (*)

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS