Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyindir BUMN untuk tidak menjadi dinosaurus karena tidak mampu beradaptasi. Sebab, adaptasi menghadapi perubahan zaman menjadi sebuah keharusan bagi Indonesia.
Perubahan zaman, lanjut Erick juga mendorong masyarakat terutama generasi mudah beralih menggunakan sistem pembayaran cashless atau nontunai. Sejak awal Kementerian BUMN komitmen memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses sistem pembayaran nontunai lewat program transformasi inovasi model bisnis dan kepemimpinan teknologi.
"Sejak awal kita bangun ekosistem yang mana digital menjadi kunci bagi kita untuk bisa bersaing. Jangan BUMN jadi dinosaurus yang mati dimakan zaman karena besar badan, tapi tidak mau bermetamorfosis," ujar Erick saat mengisi seminar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) DKI Jakarta bertajuk "Menuju Masyarakat Cashless" di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (3/8/2022).
Baca juga :
- Komunitas Petani Tuban Deklarasi Erick Thohir For Capres 2024
- Erick Tohir Hingga Ahok Dampingi Kunjungan Jokowi
Banyak sendi di masyarakat yang disebut Erick banyak mengalami perubahan. Mulai dari cara kerja, berusaha sampai hal penting lainnya dalam kehidupan yang membutuhkan dukungan digital.
Erick juga menyebut bahwa Indonesia memiliki sumber daya besar dalam menjadikan ekonomi digital sebagai fondasi bangsa di masa yang akan datang.
"Ini era yang tidak bisa terhindarkan, digitalisasi suka tidak suka harus kita hadapi dan kita tidak mungkin berdiam diri," katanya.
Pada tahun 2030 mendatang, erick memprediksi bahwa Indonesia akan jadi pemain industri digital terbesar di Asia Tenggara. Penopangnya potensi ekonomi digital Indonesia yang diprediksi mencapai Rp 4.500 triliun pada 2030 atau tumbuh delapan kali lipat dari APBN.
"Pertanyaan saya selalu sama, kapan perubahan ini terjadi kalau kita tidak adaptasi sehingga akhirnya kita hanya jadi market. Saat hanya menjad market, maka tidak ada investasi untuk pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi akan tumbuh lebih besar di negara lain," ungkapnya.
Erick menyayangkan sumber daya alam dan market besar Indonesia hanya dijadikan sebagai pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bagi negara lain. Untuk itu, pemerintah bekerja keras untuk melakukan perubahan dengan menekan pengiriman SDA dalam bentuk bahan baku ke luar negeri, salah satunya dengan memperkuat ekosistem industri baterai listrik.
"Kita tidak anti asing atau anti investasi luar negri, tapi keseimbangan pertumbuhan yang merata harus dipastikan, pertumbuhan Indonesia harus lebih tinggi dari negara lain," sambung Erick. [Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS