Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Dalam Bazar Kampus UMKM yang diadakan oleh Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban, ada hal unik yang menjadi perhatian para pengunjung. Pasalnya terdapat dua mahasiswa berpakaian unik yang menjadi mascot dalam kegiatan tersebut.
Bagaimana tidak, kedua atribut pakaian yang dikenakan oleh kedua mahasiswa ini merupakan pakaian yang terbuat dari daur ulang sampah. Mulai dari limbah plastik, serabut akar, hingga daur lontar dapat disulapnya menjadi pakaian yang menawan.
Terkait: Bazar UMKM Diesnatalis UKM Saung Art-Ma IAINU Tuban, Apa Isinya?
“Saya disini sebagai model atau jadi maskot nya bazar HMP (Himpunan Mahasiswa Prodi) PGMI, disini saya pakai kostum daur ulang ini miliknya HIMA,” ungkap Nia Novita saat dimintai keterangan oleh blokTuban.com, Sabtu (25/6/2022).
Pakaian ini sendiri, lanjutnya memiliki konsep untuk memanfaatkan bahan-bahan alam dari daur ulang dengan mengkreasikan barang-barang tak terpakai yang ada di sekitar lingkungannya.
Tidak hanya dikenakan untuk bazar ini saja, Nia sapaan akrabnya juga mengaku jika baju-baju yang dibuat oleh HMP nya tersebut juga dapat menambahkan pemasukan income. Pasalnya, perempuan ramah iu mengatakan jika baju daur ulang ini bisa disewa untuk berbagai acara.
Terkait: Heboh Terima Surat Tilang, Pemilik Motor di Tuban Cerita Nopol Sama, Ini Saran dari Polisi
“Ini terbuat dari daun ental (siwalan) yang sudah kering, serabutnya ini juga dari pohonnya,” tambahnya.
Untuk bisa menghasilkan hasil yang memuaskan seperti saat ini. Nia mengaku membutuhkan waktu yang tidak sedikit dalam proses pembuatannya, yaitu sekitar satu minggu lamanya. Sebab, harus membutuhkan ketelitian, kesabaran dan juga kekompakan dalam membuatnya.
Kostum itu sendiri, digunakan dalam kegiatan ini oleh HMP PGMI sebagai upaya untuk menarik perhatian para pengunjung agar berkunjung ke stand yang telah disediakannya.
Terkait: KTM GMNI Jatim di Tuban Dihadiri Beberapa Tokoh Penting
“Prosesnya sekitar satu mingguan, udah lama sebenarnya tapi ini dibuat dan dimasukkan ke HIMA, bisa dibuat persewaan,” jelasnya.
Sementara itu Ana Iftitahurrohmah, maskot dari HMP PGMI lainnya mengungkapkan jika kostum yang ia kenakan tersebut merupakan limbah plastik yang sudah tidak digunakan dan dimanfaatkan sebagai kostum ala ibu peri.
“Kalau pemubuatan baju yang saya pakai ini terbuat dari kresek (plastik), kita memanfaatkan kresek-kresek yang sudah tidak dipakai lagi dan ini juga bisa disewa juga, pembuatannya sama sekitar tujuh harian,” katanya. [Sav/Dwi]
Nikmati konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published