Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Kabupaten Tuban merupakan daerah yang memiliki luas wilayah lautan sekitar 22.608 KM2. Tak heran, jika Tuban menjadi salau satu daerah yang memiliki potensi sumber daya perikanan yang menjajikan.
Sumber hasil laut yang melimpah, seringkali dimanfaatkan masyarakat setempat untuk menyambung hidup dengan berjualan berbagai jenis ikan hasil tangkapan para nelayan, salah satunya ikan tongkol yang diolah menjadi ikan asap.
Melihat potensi perikanan yang cukup melimpah, akhirnya salah seorang penduduk lokal Tuban yang bertempat tinggal di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban ini mencoba berinovasi dan meraih peruntungan dengan membuat abon dari ikan asap, sejak tahun 2020 lalu.
Baca Juga : Berlibur ke Tuban, Jangan Lupa Mampir Plaza Ikan Tuban Pusatnya ikan asap
“Sedikit cerita awalnya karena saya suka berwirausaha dan kebetulan saya alumni Fakultas Perikanan dan Kelautan Unirow. Saya dulu aktif dikegiatan wirausaha sampai sekarang, dan akhirnya saya mencoba berinovasi pada ikan asap untuk dijadikan abon ikan asap,” ungkap Dewi Purwanti, Owner Abon Ikan Asap kepada blokTuban.com, Minggu (12/6/2022).
Ikan asap sendiri, dipilihnya karena memiliki aroma yang cenderung lebih khas jika dibandingkan ikan-ikan lainnya. Selain itu, cukup mudah untuk menemukan jenis ikan satu ini, mengingat banyak nya pedagang yang menjajakan ikan asap disepanjang jalan pantura Kabupaten Tuban.
Tidak hanya itu saja, tujuan lain perempuan 29 tahun ini menggunakan ikan asap sebagai produk olahannya, yaitu untuk meningkatkan nilai jual dari ikan itu sendiri serta memberdayakan istri para nelayan.
Baca Juga : Tidak Sulit, Ternyata Begini Cara Membuat ikan asap
“Ikan asap mempunyai ciri aroma yang khas dibanding ikan lain. Kita tahu bahwa Tuban wilayah pesisir, disepanjang jalan Pantura banyak para istri nelayan jual ikan asap. Dari situ saya mencoba berinovasi untuk membuat abon ikan asap,” jelasnya.
Hingga berjalan dua tahun ini, Dewi sapaan akrabnya mengaku jika penjualannya sudah sampai dibeberapa kota-kota besar yang ada di Indonesia seperti Jakarta, Tangerang, Balikpapan dan juga Lamongan.
Menurutnya, selama melakoni usaha dengan omzet jutaan rupiah setiap bulan tersebut, Dewi merasa tidak ada kendala yang cukup serius. Akan tetapi, ia sempat mengalami kesulitan dalam mengurus legalitas produk.
Baca Juga : Liburan ke Tuban Jangan Lewatkan Oleh-oleh ikan asap
“Lebih banyak sukanya, apalagi kalau orderan banyak, lebih ke galau kalau bahan-bahan pokok naik, itu saja. Kendalanya kemarin itu ngurus legalitas, jadi KTP saya sempat bermasalah untuk pendaftaran NIB dan PIRT, tapi Alhamdulillah sekarang sudah beres semua. Ini sekarang saya sudah pengajuan sertifikat halal. Untuk omzetnya 2-3 jutaan,” paparnya.
Dalam pembuatan abon ikan asap sendiri, saat ini Dewi dibantu oleh dua orang karyawan dan kakak nya. Selain rasanya yang lezat, produk buatan Dewi ini juga dibandrol dengan harga yang ramah dikantong, yaitu Rp30 ribu per 100 gram dengan ketahanan produk kurang lebih 3 bulanan.
Dengan demikian, perempuan berhijab ini juga berharap agar nantinya, usaha yang dirintisnya dari nol tersebut dapat lebih berkembang daripada saat ini, sehingga bisa membantu lebih banyak orang lagi.
“Semoga usaha saya bisa maju, berkembang dan bisa membantu banyak orang,” tutupnya. [Sav/Ali]
Dapatkan Konten Berita Tuban Menarik Lainnya Hanya DI SINI.