Tidak Sulit, Ternyata Begini Cara Membuat Ikan Asap

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com- Kabupaten Tuban merupakan salah satu daerah pesisir di kawasan utara. Dengan garis pantai sepanjang 65 kilometer, banyak sekali hasil olahan laut yang dihasilkan oleh masyarakat pesisir Tuban, salah satunya adalah ikan asap. 

Salah satu kawasan pesisir yang ada di Kecamatan Tuban sebagai penghasil ikan asap adalah Kelurahan Karangsari. Di sini mayoritas penduduknya berjualan ikan asap.

Ikan asap yang sudah siap diolah banyak dijual di Plaza Ikan Tuban. Ketika mengunjungi lokasi tersebut, jajaran penjual ikan asap akan terlihat di sepanjang jalan Panglima Besar Soedirman Tuban. Namun, jika ingin membuat ikan asap sendiri di rumah juga bisa dilakukan. 

Menurut salah satu penjual ikan asap, yakni Temu Yasaroh membuat ikan asap tidaklah sulit, hanya saja membutuhkan waktu yang bisa dibilang cukup lama.Langkah pertama yang dilakukan harus memilih jenis ikannya terlebih dahulu. Temu mengatakan ikan-ikan yang biasa diasap adalah jenis ikan tuna, ikan pari (pe), ikan kakap merah, ikan tongkol, dan ikan salmon. Setelah memilih jenisnya, ikan dibersihkan dahulu seperti biasanya.

Saat mengasap ikan, ia masih menggunakan tungku sederhana. Cara manual tersebut lebih menghasilkan asap lebih banyak. Terkadang, ia juga menggunakan kompor dengan resiko menghabiskan banyak gas LPG. 

“Saya kalau ngasap ikan itu ada gubuk di belakang rumah dekat laut. Jadi, asapnya nggak ganggu rumah orang, larinya ke laut semua,” jelasnya.

Di lain sisi, menggunakan tungku sederhana memiliki kekurangan, yakni lamanya proses pengasapan ikan tergantung dengan besar kecilnya angin. “Ada wadah untuk ngasapnya, wajan yang memang biasa dipakai, terus nanti pakai sabut kelapa, atasnya dikasih panggangan. Dinyalakan dulu apinya sampai asapnya banyak baru ditaruh ikannya terus ditutup. Dibiarkan sampai tiga jam biasanya,” terangnya.

Ia melanjutkan, sesekali penutup ikan yang sedang diasap perlu dicek untuk melihat besar kecilnya api. Ketika ikan sudah terlihat kesat maka bisa diangkat. “Pokoknya kisaran 2-3 jam itu kalau ikannya sudah nggak berair, terus kelihatan sudah keset, berarti sudah matang,” ujarnya.

Temu biasa mengasap ikan saat dini hari, sekitar jam 1 pagi. Biasanya proses pengasapan selesai sampai jam 3 pagi. Tak lama kemudian, ia kemudian bersiap-siap menjajakan ikan asapnya di Plaza Ikan saat pukul 7 pagi. 

“Biasanya bawa sepuluh kilo ikan asap, tergantung ada tidaknya ikan juga,” tutupnya. [Din/Ali]