Perbaikannya Habiskan APBD Milyaran Rupiah, Ternyata Ini 3 Alasan Penutupan Jembatan Glendeng Tuban

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Jembatan Glendeng yang berada di Desa Simo, Kecamatan Soko dan menghubungkan Kabupaten Tuban dan Bojonegoro mulai Sabtu (21/5/2022) ditutup total bagi kendaraan dan pejalan kaki. 

Padahal, jembatan sepanjang 310 meter dengan lebar 5 meter itu baru saja direnovasi dan dibuka untuk kendaraan R2 dan R4. Perbaikannya menelan anggaran milyaran rupiah dari APBD Tuban 2021, akan tetapi karena ada beberapa sebab akhirnya forum lalu lintas Kabupaten Tuban dan Bojonegoro sepakat untuk menutup kesekian kali dengan batas waktu yang tidak tentu. 

Semenjak adanya kabar penutupan total lagi Jembatan Glendeng, muncul beragam komentar netizen di sosial media. Hampir semua grup Fb Kabupaten Tuban ramai perbincangan jembatan yang longsor pada November 2020 itu. Mereka mempertanyakan keseriusan perbaikan yang menelan anggaran milyaran tersebut. 

Baca berita sebelumnya : Bahayakan R2 dan R4, Jembatan Glendeng Tuban Besok Ditutup Total

Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten Tuban setidaknya memiliki tiga alasan krusial mengapa Jembatan Glendeng harus ditutup kembali. Sebelum adanya kesepakatan penutupan, telah dilakukan kajian teknis jembatan pada 20 Januari dan 26 Maret 2022 oleh pemerintah. 

Rekomendasi yang ditandatangani Kadis PUPR dan PRKP, Agung Supriyadi itu menyebut kondisi jembatan saat ini mengalami penurunan pilar jembatan sekitar 30 centimeter yang mengakibatkan tumpukan jembatan pendekat menggantung, sehingga saat ini kondisi pelat lantai bertumpu pada back wall bukan pilar.

Kondisi pile cap pilar sudah tidak rata lagi serta terdapat selisih beda tinggi antara ujung pilar arah Bojonegoro dan ujung pilar arah Tuban sekitar 25 centimeter kemiringan ke arah Tuban. 

“Termasuk juga terjadi penurunan elevasi abutmen jembatan pendekat sekitar 4 centimeter," ujar Agung usai rapat terbatas di Polres Tuban, Jumat (20/5) siang. 

Diberitakan sebelumnya, KBO Satlantas Polres Tuban, Ipda Sampir Santoso menambahkan, sesuai rekomendasi forum lalulintas kedua wilayah, setiap kendaraan baik roda dua maupun roda empat tidak diperbolehkan melewati jembatan penghubung kedua wilayah tersebut, termasuk bagi pejalan kaki.

"Selama jembatan ditutup, setiap kendaraan yang menuju wilayah Bojonegoro harus kembali memutar melalui jalur Soko - Parengan - Ponco untuk menuju Bojonegoro. Begitu juga arus sebaliknya yang mengarah ke Tuban," tandasnya. [Ali]