Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) akhirnya menulari hewan ternak sapi milik peternak di Desa Wolutengah, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Ada puluhan sapi yang diuji sampel, dan hasilnya menunjukkan tertular PMK.
"Tuban sudah tertular. Hingga sekarang sudah 58 ekor sapi yang tertular diagnosis PMK," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan Kabupaten Tuban, Pipin Diah Larasati saat dikonfirmasi media, Jumat (20/5/2022).
Pipin menambahkan, bahwa diagnosis tertularnya virus PMK pada puluhan sapi di Desa Wolutengah hanya melalui satu uji sample. Mahalnya biaya uji sampel, ditambah belum tersedianya alat secara komersil membuat Pemkab kesulitan mengatasi sebaran PMK.
"Solusinya bagi sapi di wilayah lain yang bergejala mirip di Wolutengah, maka didiagnosa tertular PMK. Kami juga menunggu adanya rapid tes," imbuhnya.
Untuk virus PMK dapat sampai ke Tuban, lanjut Pipin dapat melalui manusia atau hewan ternak yang mobilitas dari satu tempat ke yang lainnya.
Kendati sudah tertular PMK, menindaklanjuti arahan dari BAZNAS RI terkait dukungan pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), maka BAZNAS Kabuaten Tuban menyelenggarakan kegiatan penyuluhan pencegahan wabah yang saat ini menyerang Jawa Timur di Balai Ternak BAZNAS di Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak, Jumat (20/5).
Acara tersebut dihadiri oleh Plt. Pimpinan BAZNAS Tuban KH. Masduqi NS, perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Perikanan, Nurrini Ernawati, SP., drh. Arif (dokter hewan kec. Merakurak) Kasi Kesra Merakurak, Polsek Merakurak, dan para peternak binaan BAZNAS.
drh. Arif, dokter hewan Merakurak menjelaskan, Penanganan yang bisa dilakukan bagi hewan terpapar PMK adalah dengan meningkatkan imun, memberikan obat flu (parasetamol), mengobati luka pada mulut dan kuku, membersihkan lingkungan kandang, melakukan penyemprotan disinfektan, dan mengisolasi dari hewan yang sehat.
"Untuk pencegahan bisa melakukan penyemprotan disinfektan ke lokasi kandang sebanyak sekali dalam sehari," jelas dokter hewan yang membawahi wilayah Kecamatan Merakurak, Kerek dan Montong ini. [Ali]