Awalnya Coba-Coba, Kini Jadi Peluang Usaha Makanan Instan yang Menggiurkan

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Di masa pandemi saat ini, semakin banyak usaha baru yang mulai bermunculan, termasuk usaha di bidang makanan. Sebab, menjalankan usaha di bidang makanan memang tidak pernah ada matinya, karena makanan akan selalu menarik perhatian masyarakat. 

Salah satunya ialah Lilis Supartini yang memulai usaha makanan instan sejak akhir tahun 2021 lalu, bermula dari coba-coba. 

“Saya memulai usaha ini baru dua bulanan, di bulan Desember kemarin karena coba-coba,” ungkapnya kepada blokTuban.com, Minggu (27/2/2022) saat ditemui di rumah produksinya. 

Selain itu Lilis sapaan akrabnya melanjutkan, ide awal dirinya membuka usaha makanan instan bermula dari keinginannya untuk membuka warung namun terurungkan. Sebab, sudah banyak tetangganya yang juga membuka warung makanan. Pada akhirnya, ia memilih untuk berjualan produk makanan instan secara online. 

Saat ini produk yang diberi nama Dapur Desa tersebut sudah ada lima macam produk. Seperti kering tempe kacang teri, sambal pecel, nugget ayam wortel, sambal bawang, dan kentang pedas manis. 

“Pertama ingin buat warung, tapi tetangga sudah ada yang buka warung. Lalu anak saya yang mondok minta dibuatkan kering tempe saya foto kok ada yang pesan, dan keterusan sampai sekarang ini,” katanya. 

Biasanya perempuan asal Desa Trutup, Kecamatan Plumpang ini memperkenalkan produknya melalui sosial media seperti Facebook, Whatsaap dan juga Shopee. Untuk ketahanan dari produk instannya, berbeda-beda tergantung jenis dari makanannya. 

Misalnya sambal bawang bisa bertahan 2-3 bulan, kering tempe kacang teri bertahan hingga 3 mingguan, kentang pedas manis 1-2 bulan. Sedangkan untuk nugget ayam wortelnya bisa bertahan sampai 3 bulan didalam freezer. 

“Sambal bawangnya itu kalau belum dibuka kemasannya bisa tahan 2 sampai 3 bulan, tapi kalau sudah dibuka tutupya tahannya hanya tiga hari saja,” terangnya. 

Lebih lanjut, harga dari setiap produk buatan perempuan berusia 40 tahun ini bervariasi. Dengan perincian sambal bawang ukuran 150 gram seharga Rp15 ribu, sambal pecel ukuran 250 gram – 500 gram dibandrol dengan harga Rp20 ribu sampai Rp35 ribu.

Untuk kering tempe kacang teri ukuran 250 gram sampai 500 gram seharga Rp20 ribu sampai Rp35 ribu, kentang pedas manis 100 gram Rp13 ribu, sedangkan nugget ayam wortel isi 12 dibandrol dengan harga Rp10 ribu.   

Setiap harinya Lilis mengaku, selalu memproduksi produk-produknya tersebut meskipun hanya dengan jumlah yang sedikit. Walaupun masih tergolong produk baru, namun makanan instan milik ibu dari dua anak itu sudah dipasarkan hingga keluar Kabupaten Tuban seperti Malang, Surabaya, Gresik, Jember dan sudah memiliki 3 reseller yang turut menjajakannya. [Sav/Ali]