Harga Pupuk Non Subsidi Mahal, Begini Cara Petani Di Tuban  Mensiasatinya

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Pupuk merupakan salah satu bahan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh para petani keberadaannya, lantaran dapat menopang tumbuh dan berkembangnya suatu tanaman. Tak heran jika saat harga pupuk non subsidi mahal, banyak petani yang mengeluhkan hal tersebut. 

Salah satu petani yang mengeluhkan mahalnya pupuk non subsidi ialah petani di Desa Klotok, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban. Hal tersebut lantaran harga beli pupuk yang saat ini mengalami kenaikan cukup signifikan yaitu hampir setengah harga dari harga normal pada umumnya. 

“Tahun kemarin harga pupuk masih Rp450 terus sekarang Rp680 per kilogram hampir separuh harga kenaikan,” ujar Kusnari, salah satu petani kepada blokTuban.com pada Rabu (23/2/2022) saat ditemui di area persawahannya. 

Adanya kenaikan pupuk non subsidi tersebut disiasati para petani dengan menghemat penggunaan pupuk agar tanaman tidak memakan pupuk banyak. Selain itu juga menggunakan pupuk bersubsidi seperti phonska. 

Kendati pupuk non subsidi mahal namun, Kusnari tetap bersyukur karena keberadaan pupuk tidak sulit didapatkan. 

“Tapi  alhamdulillah stok selalu ada, terus penggunaannya dihemat yang biasa pakai 2 karung sekarang pakai satu karung pokoknya cari yang murah di kelompok tani, subsidi phonska itu rata-rata yang penghematan,” terangnya

Akan tetapi, pria berusia 60 tahun itu melanjutkan jika penggunaan pupuk yang terlalu hemat juga akan berpengaruh terhadap tubuh kembang tumbuhan. Sebab, tanaman akan kurang maksimal pertumbuhannya karena kurang adanya pemupukan.

“Ibarat orang biasa makan dua piring, lalu jadi makan satu piring. Tapi petani juga menyesuaikan keuangannya,” terangnya. 

Dengan demikian ia berharap agar harga pupuk bisa segera stabil  dan tidak seperti saat ini yang melambung tinggi. Pasalnya jika harga terus melambung para petani tidak bisa menjangkau harganya. 

Sementara itu, dikatakan Mifta salah satu penjaga toko pupuk di Kecamatan Plumpang jika mahalnya pupuk non subsidi diakibatkan karena bahan baku yang naik serta biaya transportasi yang juga mengalami kenaikan. [sav/ono]