EMCL Sosialisasikan Keselamatan Jalur Pipa Minyak di Kecamatan Soko 

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) kembali menyosialisasi keamanan dan keselamatan jalur pipa minyak Lapangan Banyu Urip di Kecamatan Soko. Sasaran kegiatan tersebut adalah para pemangku kepentingan di tingkat kecamatan dan desa. 

Hadir dalam acara yaitu, EMCL, Pamobvit Polda Jatim, Security, Kalakhar Pansus, Camat Soko, Kapolsek Soko, Danramil Soko, tim Yayasan Sedulur Pena (YSP), dan tujuh Kepala Desa mulai, Desa Simo, Mentoro, Sokosari, Bangunrejo, Sumurcinde, Jegulo, dan Nguruhan. 

Dalam sambutannya, Camat Soko, Sucipto mengatakan, bahwa jalur pipa minyak yang melewati area Soko merupakan objek vital nasional. Ketika pihak desa akan melalukan pembangunan dan bersinggungan dengan jalur pipa, diharapkan untuk komunikasi dengan pihak EMCL. 

Begitupun dengan EMCL, ketika pihak desa berkomunikasi soal pembangunan, Camat memohon difasilitasi dan diberikan solusi supaya kegiatan berjalan dan jalur pipa tetap aman. 

"Semoga kegiatan diskusi ini memberikan manfaat bagi kepala desa dan masyarakat khususnya yang dilalui jalur pipa," tutur Sucipto sekaligus membuka acara di Pendopo Kecamatan Soko, Rabu (23/2/2022). 

Sebelum dialog berlangsung, Humas EMCL, Slamet Riyadi menyampaikan, bahwa EMCL merupakan operator Migas Lapangan Banyu Urip. Minyak yang dialirkan melalui jalur pipa sepanjang 72 Kilometer pipa darat dan 23 Km pipa laut, akan ditampung di FSO Gagak Rimang berada di laut utara Kabupaten Tuban.

Selama EMCL beroperasi, tidak pernah tercatat adanya insiden. Hal itu tercapai, tak lain karena adanya dukungan dari pemangku kepentingan dan masyarakat sekitar. 

Dilanjutkan paparan materi dari Kalakhar Pansus, Iptu Jacky. Bahwa keberadaan Pamobvit melindungi objek vital nasional Lapangan Banyu Urip diatur oleh regulasi. 

Keamanan dan keselamatan jalur pipa minyak menjadi tanggung jawab bersama. Disambung koordinator security, Gita Maha Buana, bahwa sistem pengamanan oleh security dilakukan dengan cara patroli beralan kaki dan memakai kendaraan dari Bojonegoro sampai Tuban. 

"Patroli bertujuan memastikan jalur pipa aman. Sekaligus memonitor tanda di sekitar jalur pipa dalam kondisi baik," katanya. 

Sedangkan Joni W, Humas EMCL, menambahkan, ada beberapa tanda yang memudahkan masyarakat mengetahui jalur pipa minyak, mulai dari gundukan, patok, hingga tanda papan di atas jalur pipa. Koridor aman jalur pipa lebarnya 12 meter, di samping pipa juga ada kabel fiber optik. 

Untuk pemasangan pipa kedalamannya bervariasi. 1.8 sampai dua meter di jalur pipa normal, dan lebih dari tiga meter Ä·etika crossing dengan jalan raya atau sungai. 

"Stasiun katup ada tiga titik, di Desa Simo, Kecamatan Soko, Kepohagung, Kecamatan Plumpang, dan Leran Kulon, Kecamatan Palang. Katup otomatis menutup ketika terjadi kondisi darurat," imbuhnya. 

Joni menambahkan, pipa minyak Lapangan Banyu Urip juga memiliki potensi bahaya kebakaran, ledakan pipa, hingga tumpahan minyak. EMCL sudah memiliki strategi dan sistem deteksi dini untuk pencegahan, dan berharap semua pihak bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan jalur pipa. 

Karena pipa minyak memiliki tekanan tinggi dan bahaya meledak, maka perlu diketahui beberapa hal yang dilarang dilakukan di atas jalur pipa mulai, merusak gundukan pipa, menanam tanaman keras, mendirikan bangunan, melintasi alat atau kendaraan berat maksimal 20 ton, hingga melakukan pembakaran di atas jalur pipa. 

"Ada pedomannya ketika mau berkegiatan di jalur pipa. Mari kita patuhi demi keamanan dan keselamatan bersama," jelasnya. 

Diskusi kemudian dipandu oleh Manajer Program ROW atau keamanan dan keselamatan jalur pipa, Muslimin. Diharapkan setelah kegiatan ini terjalin komunikasi, silaturahim, dan adanya informasi lebih awal ketika ada kegiatan yang crossing atau bersinggungan jalur pipa di setiap desa. 

Lebih dari itu, Tim YSP juga terus menyosialisasi keamaman kepada penggarap jalur pipa dari pintu ke pintu di setiap desa. Hal itu terus dilakukan, karena penggarap lahan sering berganti. 

Dalam diskusi tersebut, Kades Sokosari, Edi Purnomo mengapreasi peran EMCL membangun Indonesia di berbagai bidang. Pemdes Sokosari berkomitmen menjaga jalur pipa dan berterimakasih atas program Corporate Social Responsibility (CSR) yang rutin diberikan. 

Ali Sultoni Desa Jegulo juga menginformasikan, pihaknya akan membangun jalan yang melewati pipa EMCL.

 "Mohon dampingannya supaya pembangunan nantiny berjalan lancar," jelasnya. 

Menjawab masukan dari kades, pihak EMCL akan menindaklanjutinya supaya kegiatan di desa dapat berjalan lancar. Begitupula jalur pipa minyak di Kecamatan Soko tetap aman. [ali/ono]