Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Beberapa bulan belakangan ini, curah hujan di berbagai wilayah Indonesia cukup menghawatirkan, termasuk di Kabupaten Tuban sendiri, tidak sedikit daerah yang terendam banjir akibat intensitas hujan yang tinggi.
Untuk menghadapi hal tersebut Kampung Siaga Ronggolawe (KSB) didampingi oleh TAGANA mengadakan summer camp guna menghadapi dampak dari adanya cuaca hidro di Desa Tambakrejo, Kecamatan Rengel.
“Kesiapsiagaan ini agenda tahunan, dalam rangka kesiapsiagaan dampak cuaca hidro,” ujar Ketua Pelaksana, Sutrisno saat dikonformasi oleh blokTuban.com
Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari tersebut diadakan dengan berbagai macam acara seperti camping, menanam pohon, survival, workshop tanaman rehabilitasi vetiver, gathering, mapping lahan kritis air hingga jelajah susur bengawan.
“Kalau yang di tanam di pinggir jalan untuk peneduh dan tambahan oksigen saja, adan tanaman buah dan tanaman rindang,” terangnya.
Untuk mencegah agar tidak terjadi bencana di desa tersebut, pihaknya sudah menyiapkan tanaman rehabilitasi berupa vetiver sebagai upaya mitigasi. Yang ditanam di dua titik yaitu lahan rehabilitasi dan lahan produksi (produksi bibit).
Penanaman Vetiver dilakukan di tepi bengawan solo lantaran hingga saat ini Desa Tambakrejo mengalami kerugian aset tanah masyarakat mencapai 40 hektar, yang setiap tahunnya kurang lebih 3 hingga 8 meter longsor pasca debit bengawan solo meluap.
“Lahan rehabilitasi sementara baru sepanjang 1 kilometer, kalau jumlah bibit kurang lebih 50 ribu bibit,” lanjutnya.
Dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh 60 peserta tersebut, diharapkan kedepannya ada bentuk kepedulian dari kelembaagaan terkait wilayah kritis sepanjang bantaran sungai bengawan solo tersebut.
“Harapan kami lainnya banyaknya komunitas saling support dan kompak dalam gerakan perduli lingkungan dan saling memiliki rasa handarbeni lingkungan,” ucapya. [sav/ono]