Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Sejak November 2021 lalu, sebanyak 361 petani sanggem di Kabupaten Rembang tercatat menggarap lahan milik Semen Gresik seluas 119,25 hektare. Petani dari enam desa di sekitar operasional pabrik Rembang tersebut, mendapat ijin menggarap setelah terlibat program Semen Gresik Sahabat Petani (SGSP), Sabtu (19/2/2022).
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menjelaskan, program Semen Gresik Sahabat Petani membuktikan bahwa kehadiran Semen Gresik memberikan banyak manfaat bagi masyarakat di sekitar Pabrik Rembang.
"Perusahaan juga melakukan pendampingan, memberi ilmu bagi petani untuk beralih ke pertanian modern agar hasil pertaniannya lebih maksimal," ujar Vita dalam keterangannya kepada reporter blokTuban.com.
Selain lahan garapan bagi petani, Semen Gresik juga memiliki fasilitas Edupark seluas 1,6 hektar yang bisa dimanfaatkan para petani untuk belajar. Edupark tersebut berkonsep pertanian dan peternakan terpadu.
Di lokasi juga terdapat aneka hewan ternak, ikan hingga ragam sayuran seperti bayam, kangkung, sawi, selada, kacang panjang, terong hingga sereh yang telah dimanfaatkan baik dikonsumsi sendiri maupun dijual
Salah satu petani dari desa Tegaldowo, Sigit Sri Wahyudi menyambut program tersebut. Menurutnya kendala yang dihadapi oleh para petani adalah persoalan keterbatasan lahan yang dimiliki. Setelah adanya program tersebut, petani merasa sangat terbantu, karena mendapat kesempatan bercocok tanam sehingga dapat menambah penghasilan keluarga.
Ia bersama 194 petani lain dari Desa Tegaldowo, Timbrangan dan Kajar tergabung dalam satu kelompok mengelola lahan di kawasan tambang tanah liat Semen Gresik seluas 36 hektar untuk ditanami jagung, padi dan ketela.
Selain fasilitas lahan, para petani juga mendapat bantuan bibit tanaman, pendampingan, pelatihan menanam hingga perawatan tanaman.”Kami bersyukur dengan segala fasilitas yang diberikan perusaahaan.
"Hasil pertanian kami maksimal, kelompok kami baru saja melakukan panen raya, di mana setiap petani mampu memperoleh hasil hingga dua ton jagung,” katanya.
Warga lain dari Desa Timbrangan, Achmad Achid juga menyampaikan hal serupa. Baginya program SGSP mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen petani sanggem. Aktivitas bisnis PT Semen Gresik juga telah menciptakan multplier effect atau dampak ikutan bagi desa-desa sekitar seperti Timbrangan, Kajar, Tegaldowo, Pasucen, Kadiwono dan Ngampel (Kabupaten Blora).
"Dampak positifnya ada. Pengaruhnya langsung dirasakan. Semen Gresik itu membuat ekonomi dan kesejahteraan warga yang mayoritas petani itu meningkat. Indikatornya ada, salah satunya lantai rumah warga banyak yang berubah dari tanah menjadi keramik," kata penasehat SGSP itu. {Ali]