Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini, mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Tuban terendam banjir. Salah satu daerah di Kabupaten Tuban yang ikut merasakan dampak dari derasnya guyuran air hujan ialah Dusun Geger, Desa Magersari, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Sabtu (12/2/2022).
Banjir yang terjadi di wilayah tersebut terhitung sudah tiga hari berlangsung dengan merendam jalan serta persawahan milik warga sekitar. Akibatnya, pengguna jalan yang melintasi area tersebut menjadi terganggu.
“Sudah tiga hari banjirnya, tapi yang sampai masuk ke jalan baru dua hari ini,” ujar Abdur Rohim, salah satu warga Dusun Geger kepada blokTuban.com, Sabtu (12/2/2022).
Menurut Rohim selain intensitas curah hujan yang tinggi, banjir tersebut juga merupakan banjir kiriman dari gunung kapur Rengel.
Dari pantauan blokTuban.com, puluhan pengendara sepeda motor terpaksa harus balik kucing dan memilih untuk melintasi jalan yang lain. Pasalnya, dikhawatirkan jika kendaraan melintasi area banjir akan mogok, sebab kedalaman air yang tinggi bisa masuk ke dalam mesin motor.
Akan tetapi, banyak juga masyarakat yang nekat untuk terus melajukan motornya dengan menerjang banjir tersebut. meskipun banyak yang lolos, akan tetapi tak sedikit juga motor masyarakat yang mati ditengah-tengah perjalanan.
Salah masyarakat yang motornya mogok lantaran nekat menerjang banjir ialah Bela. Perempuan asal Babat yang hendak berkunjung ke rumah temannya, nekat menerabas banjir lantaran tidak memiliki pilihan lain. DI samping itu, dirinya tidak mengetahui jalan lain selain jalan tersebut.
“Nggak tahu juga kalau ternyata cukup dalam, saya kira dangkal jadi saya nekat saja. Ini baru mau menghubungi teman saya minta dijemput soalnya sepeda saya mogok,” terangnya.
Ketinggian air yang menggenangi jalan Dusun Geger menuju Dusun Kajangan tersebut rupanya cukup dalam, yaitu sekitar setengah betis orang dewasa.
Selain Dusun Geger, perlu diketahui jika jalan Desa Bandungrejo menuju Desa Plumpang juga terendam banjir. Akan tetapi, tidak cukup parah seperti yang terjadi di Desa Magersari. [Sav/Ali]