Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Kafe merupakan salah satu tempat yang cocok digunakan untuk nongkrong atau bersantai bareng teman dan keluarga. Bagi masyarakat masa kini, kafe adalah tempat yang paling sering didatangi pada saat waktu luang.
Selain memberikan tempat yang nyaman, nongkrong di kafe bersama dengan teman juga dapat menghilangkan kejenuhan atas aktivitas padat yang dijalani setiap hari. Di Kabupaten Tuban sendiri sudah banyak masyarakat yang membuka kafe dengan mengusung berbagai konsep.
Salah satu kafe yang berada di Kabupaten Tuban ialah Twin Cafe yang teletak di Dusun Mandungan, Desa/Kecamatan Widang yang sudah ada sejak 7 tahun yang lalu.
“Sudah ada sejak tahun 2014, awalnya cuma tempat kecil namun seiring dengan bertambahnya tahun semakin lebar seperti saat ini,” ucap Nana, pemilik Twin Cafe saat ditemui blokTuban.com di lokasi pada Minggu (16/1/2022).
Kafe yang mengusung konsep perdesaan tersebut saat ini sudah memiliki cabang kafe di Babat, sejak empat bulan yang lalu dengan konsep yang sama. Ada banyak menu yang ditawarkannya, mulai dari makanan ringan, sedang, hingga berat. Tidak lupa pula dengan berbagai menu minuman.
Seperti Durian Latte, Gualatte, Sourlatte, Greenlatte, Iced Matcha, Dark Tea, Guava Spring, Ranbow Mist, Ocean Blue, Milk Coffe, Espresso, Kalosi, Soursup, Durian Smooth, Dark Berry dan masih banyak lagi. Dengan harga minuman mulai dari Rp3 ribu hingga Rp10 ribu saja.
Sedangkan untuk menu makanannya ialah Omelette, Piscok Keju, Sticky Chike, Seblak Sausages, Fried Rice, Dimsum, Ayam Bakar, Nila Bakar, Ayam Rica-rica, Ayam Geprek, Nasi Belut, Pecel Lele, dan sebagainya. Harganya pun murah mulai dari Rp5 ribu hingga Rp15 ribu.
Wanita berusia 37 itu mengaku jika keistimewaan dari tempat miliknya tersebut ada pada udara yang bersih karena kafenya berada di alam terbuka. Namun, hal itu rupanya juga menjadi kendala baginya.
“Kendalanya pada saat ada angin kencang dan hujan semuanya masuk ke dalam, karena memang kita tempatnya berada di luar. Musim hujan juga berpengaruh pada omzet soalnya kalau hujan orang-orang malas keluar,” ujarnya.
Setiap harinya, kafe yang buka mulai pukul 08.00 WIB hingga 23.00 WIB itu selalu ramai pengunjung dari berbagai kalangan, mulai anak-anak, remaja hingga dewasa. Ada berbagai fasilitas yang diberikan mulai dari Wi-Fi, kamar mandi, gazebo dan juga musala.
Untuk ke depannya wanita yang mempekerjakan 8 orang karyawan ini berharap, agar kafenya tersebut bisa lebih menyuguhkan tempat tongkrongan yang lebih memadai, baik untuk warga Tuban maupun luar kabupaten Tuban.
“Jadi ada icon dari daerah Widang, selama ini Widang kan masih hanya sebatas konsumen saja, belum menjadi pemain dalam bisnis kuliner, jadi harapannya bisa menjadi icon daerah Widang,” terangnya. [sav/col]