Reporter: Dina Zahrotul Aisyi
blokTuban.com- Tempe merupakan salah satu produk olahan dari kedelai yang sudah menjadi warisan budaya. Makanan tradisional khas Indonesia tersebut memiliki harga yang sangat terjangkau. Meskipun murah, kandungan gizi dalam tempe cukup lengkap,mulai dari karbohidrat, lemak, dan protein nabati.
Dr. Dadi hidayat Maskar, S.T., M.Sc, Sekjen USSEC Soyfood Program Indonesia- Forum Tempe Indonesia mengungkapkan bahwa tempe tidak sekadar lauk pauk dengan harga yang terjangkau, tetapi warisan budaya Indonesia yang filosofisnya lebih besar dari itu.
“Tempe sekarang diajukan sebagai warisan budaya ke UNESCO,” jelasnya.
Ia melanjutkan, bahwa di negara-negara luar, tempe termasuk dalam kategori superfood yang memiliki harga relatif mahal. Selain itu, hanya 9 jenis makanan yang masuk ke dalam kategori super food, dan tempe adalah salah satunya.
Ditinjau dari segi gizi, Dadi mengungkapkan bahwa sebetulnya perpaduan antara tempe dan nasi putih sudah saling melengkapi asam aminonya.
“Tapi tetap ya, jangan hanya nasi tempe saja, tetap perlu gizi seimbang lainnya. Ikuti panduan isi piringku,” jelasnya.
Bahkan, tempe juga bisa mencegah terjadinya obesitas. Bahan pangan yang dihasilkan dari fermentasi tersebut bisa mencegah obesitas karena melibatkan mikroorganisme dalam proses ferementasinya.
“Satu-satunya bahan makanan nabati yang menghasilkan vitamin B12, mayoritas B12 didapatkan dari hewani. Jadi dia bisa jadi makanan andalan bagi yang ingin diet vegetarian,” ungkapnya.
Selain itu, Sekjen Forum Tempe Indonesia tersebut juga mengungkapkan baha tempe memiliki kandungan isoflavon, yakni senyawa bioaktif dalam makanan yang mampu memberikan manfaat bagi tubuh. Namun. Ia melanjutkan bahwa masih ada beberapa misspresepsi terkait isoflavon ini.
“Isoflavon ini mirip dengan esterogen, ada yang bilang kalau terlalu banyak makan tempe nanti bisa melambai? Tidak ya itu persepsi yang salah,” jelasnya.
Isoflavon yang memiliki properties hampir mirip dengan esterogen memiliki manfaat mengurangi gejala tidak nyaman karena menopause.
“Tapi ini harus dikonsumsi secara rutin sejak dini agar kandungannya cukup,” jelasnya. Selain itu dapat membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL), tetapi bisa meningkatkan HDL (korestrol baik), mengurangi risiko kanker payudara, ovarium, prostat, serta menurunkan tekanan darah sistolik dan diastole.
“Perbandingan gizi tempe dan protein hewani tidak kalah, dengan harganya yang paling murah itu jika dibandingkan dengan telur atau daging-dagingan. Jadi kalau beli tempe nggak usah ditawar lagi, udah paling murah, kandungan gizinya paling baik itu,” tutupnya.[din/ono]