Erwin Widiarta, Pjs. Presiden Direktur TPPI memberi paparan kepada Djoko Priyono, Direktur Utama PT. Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan Mulyono Direktur Logistik Pertamina tentang arah projek Revamping Aromatik TPPI Tuban, Senin (20/12/2021). (Foto:blokTuban.com/Ali Imron)
Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) menandai penyelesaian Outside Battery Limit (OSBL) proyek revamping aromatik dengan menyelenggarakan seremoni peresmian penyelesaian OSBL proyek revamping aromatik pada Senin (20/12/2021) di Kilang TPPI Tuban.
Peresmian tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati secara virtual dan dihadiri oleh segenap pemangku kepentingan seperti Direksi dan Komisaris Pertamina, Direksi dan Komisaris PT Kilang Pertamina Internasional, Direksi PT Tuban Petrochemical Industries, Bupati Tuban serta seluruh jajaran Forkopimda Tuban, dll.
TPPI dengan dukungan penuh dari pemegang saham utama Pertamina dan PT Tuban Petrochemical Industries, berkomitmen penuh untuk mengelola proyek kilang aromatik di Indonesia guna menurunkan impor produk turunan petrokimia. Salah satunya adalah dengan mencanangkan proyek revamping aromatik TPPI, yang nantinya TPPI akan mampu meningkatkan kapasitas produksi paraxylene dari 600 ribu menjadi 780 ribu ton setiap tahunnya dan juga meningkatkan kapasitas produksi Benzena dari 440 ribu menjadi 500 ribu ton per tahun.
"Hari ini akan menjadi salah satu bersejarah bagi TPPI, kita akan menyaksikan peresmian penyelesaian OSBL proyek revamping aromatik TPPI, di mana proyek ini merupakan proyek pertama TPPI sejak mulai beroperasi 15 tahun silam tepatnya pada tahun 2006. Hal ini merupakan bukti nyata bahwa TPPI dapat bangkit dan menata masa depan untuk menjadi perusahaan yang tumbuh dan berkembang," ungkap Erwin Widiarta, Pjs. Presiden Direktur TPPI dengan bangga di lokasi.
Sebagai salah satu BUMN terbesar di tanah air, Pertamina memiliki peran untuk mendorong perekonomian Indonesia khususnya di saat pandemi ini. Ekonomi diharapkan terus bergerak dan segera pulih, melalui investasi termasuk dalam proyek strategis nasional dan proyek strategis Pertamina.
"Pertamina terus berupaya meningkatkan kapasitas kilang dalam rangka optimalisasi produk BBM dan memperbaiki kualitas BBM dan Naptha. Untuk mengantisipasi penurunan permintaan terhadap BBM, Pertamina mengintegrasikan kilang petrochemical, mengingat saat ini produk tersebut masih di impor" sambung Nicke Widyawati dalam sambutannya secara virtual.
Direktur Utama PT Tuban Petrochemical Industries, Sukriyanto menjelaskan Revamping Kilang TPPI adalah salah satu milestone penting dari serangkaian langkah-langkah yang disepakati dalam perjanjian antara Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Pertamina pada Agustus 2018, dalam rangka pengembangan industri petrokimia nasional.
Langkah tersebut diawali dengan pengambilalihan TubanPetro oleh Menkeu dan Pertamina, peningkatan kepemilikan saham TPPI. Sekaligus memberikan tambahan modal untuk peningkatan kapasitas kilang, serta inisiasi beberapa proyek pengembangan pada anak perusahaan TubanPetro lainnya.
Dalam penyelesaian OSBL berupa 5 unit Tangki yang berfungsi tidak hanya untuk mendukung keseluruhan proyek revamping aromatik, namun juga dapat meningkatkan fleksibilitas operasional kilang TPPI. Penyelesaian OSBL ini termasuk pembangunan 5 unit tangki, lengkap dengan sistem perpipaan, kelistrikan, istrumentasi dan safety dengan nilai proyek sebesar Rp.379,75 Miliar.
Pembangunan OSBL yang telah selesai dan di commissioning terdiri dari tiga tangki kapasitas 40.000 kl, satu tangki kapasitas 38.000 kl dan satu tangki kapasitas 15.200 kl. Semuanya sudah mulai digunakan dalam operasi kilang TPPI sejak 18 Desember 2021.
TPPI memulai pembangunan OSBL pada bulan Juni 2020 dan dapat dengan sukses diselesaikan sesuai target dalam jangka waktu 18 bulan. Faktor-faktor kesuksesan penyelesaian proyek OSBL tersebut diantaranya adalah sistem kontrak Engineering Procurement and Construction (EPC) yang kuat, melalui pendefinisian Scope of Work (SOW) proyek secara jelas dan menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten.
Djoko Priyono, Direktur Utama PT. Kilang Pertamina Internasional (KPI) menambahkan KPI yang ditunjuk sebagai Subholding Refining & Petrochemical berkomitmen penuh untuk mengembangkan kilang TPPI. Tidak hanya aspek operasi namun juga aspek bisnis ke depan, melalui optimasi serta integrasi antara Kilang TPPI dengan kilang-kilang Pertamina yang ada.
"Pengembangan dari Kilang TPPI ini dibagi menjadi dua bagian utama yaitu, pertama adalah proyek revamp TPPI guna memaksimalkan produksi Paraxlene, dan kedua adalah proyek olefin TPPI. Di mana dalam merancang proyek ini, kami mengintegrasikan kebutuhan kilang olefin ini dari kilang TPPI existing dan juga kilang-kilang Pertamina yang ada, sehingga dapat meningkatkan keekonomian proyek dan juga kilang TPPI," imbuhnya.
Dengan bergulirnya berbagai proyek strategis nasional di Kilang TPPI Tuban, tentunya akan lebih mengokohkan peran TPPI sebagai bagian dari Pertamina Group dalam pengembangan industri petrokimia nasional.
Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina selain menyampaikan ucapan selamat dan rasa bangganya, juga mengungkapkan harapannya agar semangat dan kerja keras terus dikobarkan untuk menghadapi seluruh tantangan ke depan. "Semoga semangat, kerja keras dan komitmen yang telah dilakukan tidak berhenti di sini, namun pencapaian ini merupakan awal dari perjalanan TPPI bersama Pertamina untuk menjadi perusahaan global kelas dunia. Tidak lupa saya mengingatkan juga agar para perwira selalu mengedepankan dan mengutamakan aspek HSSE dalam menjalankan tugas pekerjaannya, di mana pun dan kapan pun. Juga jangan lelah, pandemi masih ada di sekitar kita, terus jalani protokol kesehatan," tutupnya. [ali/sas]