Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Beberapa waktu belakangan ini, harga pupuk non subsidi terus saja mengalami kenaikan. Hal tersebut tentu membuat para petani merasa resah.
Dilansir dari laman siskaperbapo.jatimprov pada Rabu (15/12/2021), harga dari berbagai pupuk Non Subsidi di Jawa Timur naik.
Seperti pupuk KCL naik Rp6.347 per kilogram, pupuk NPK juga naik jadi Rp8.135 per kilogram, dan pupuk SP 35 naik jadi Rp4.942 per kilogram, sementara pupuk Urea naik dengan harga Rp4.718 per kilonya.
Rupanya kenaikan serupa juga terjadi di Kabupaten Tuban, Mifta salah satu pegawai toko pertanian yang ada di Kecamatan Plumpang membenarkan adanya kenaikan tersebut.
“Harga pupuk saat ini lagi melambung tinggi, harganya beda-beda tergantung mereknya. Kalau Urea Kaltim dulu Rp275 ribu sekarang jadi Rp450 ribu per karung,” ujarnya kepada blokTuban.com, Kamis (16/12/2021).
Pupuk NPK Mutiara juga melonjak dari harga Rp415 ribu jadi Rp620 ribu, sedangkan Pupuk KCL Mahkota yang awalnya Rp280 ribu kini melonjak jadi Rp500 ribu per karungnya.
Pria berusia 25 tahun tersebut juga mengatakan, sebab harga pupuk melambung tinggi salah satunya dipengaruhi bahan baku yang sedang naik harga.
“Bahan bakunya saat ini sedang naik jadi otomatis ya ikut naik juga semuanya,” imbuhnya.
Selain bahan baku yang naik, faktor lain yang menyebabkan naiknya harga pupuk adalah biaya transportasi yang ikut mengalami kenaikan. Pasalnya pupuk-pupuk yang dijualnya tersebut berasal dari luar daerah. “Biaya transport juga ikutan naik, katanya yang paling berpengaruh itu ya di ongkos kapalnya,” tuturnya.
Toko pertanian Duta Buah Putra yang ada di Desa Magersari tersebut buka setiap hari mulai pukul 07.00 Wib, dengan menjual berbagai obat-obatan untuk segala macam pertanian. “Bukanya setiap hari, paling tutup kalau lagi ada acara saja,” tutupnya. [sav/rom]