Eksis 10 Tahun, Sangkar Burung asal Tuban Mengudara hingga Berbagai Kota

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com - Bagi para pecinta burung, sangkar merupakan salah satu kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Biasanya pemilik burung akan memberikan sangkar yang terbaik untuk hewan peliharaannya, terlebih jika burung-burung peliharaan tersebut sering mendapatkan juara dalam perlombaan.

Tentunya pemilik akan lebih sayang terhadap hewan peliharaannya tersebut. Oleh sebab itu tak lengkap rasanya jika burung kesayangan hanya hidup di sangkar yang biasa-biasa saja.

Biasanya pemilik burung akan lebih memperhatikan hewan-hewan kesayangannya tersebut dengan memberikan rumah yang bagus dan juga unik sehingga sedap untuk dipandangnya setiap hari.

Oleh karena itu permintaan sangkar burung selalu tinggi dipasaran. Hal ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi para pengrajin sangkar burung. Di Kabupaten Tuban sendiri sudah banyak para pengrajin sangkar burung. Salah satunya ialah Kasmono (41) warga Desa Kebomlati, Kecamatan Plumpang.

"Saya mulai usaha sangkar burung ini sudah ada 10 tahunan lebih, bahan mentahnya beli di Madura, ukirannya buat sendiri" ucapnya kepada blokTuban.com saat ditemui dikediamannya pada Sabtu (11/12/2021).

Kasmono bercerita jika usahanya tersebut bermula ketika ia keluar dari pekerjaannya yang di Surabaya sebagai karyawan pengrajin sangkar burung dan memutuskan untuk membuka secara mandiri usaha kerajinan sangkar burung di kediamannya.

Hingga kini karyawan yang bekerja dengan Kasmono ada sekitar enam orang. "Biasanya enam orang tapi karena ini belum ada barangnya jadi nggak ada," ujarnya.

Ayah dari dua orang anak ini mengaku jika kesulitan yang dialaminya selama ini ada pada karyawan pengrajinnya yang sedikit berkurang lantaran sering berpergian sehingga bahan mentah pembuatan sangkar sering mengalami keterlambatan.

Proses pembuatan sangkar burung yang juga merupakan salah satu produk andalan desa ini tidaklah cepat, butuh proses berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk menjadikan satu buah sangkar.

"Prosesnya lama dua sangkar paling cepat dua minggu, kalau sama ngukirnya perkiraan dua sangkar satu bulan. Tapi itu sangkar yang mahal tapi yang murah paling dua sampai tiga hari sudah selesai," ucapnya.

Karena ia sudah berkecimpung didunia usaha ini bertahun-tahun, Kasmono bahkan biasa mengirim sangkar-sangkar burung hasil produksinya tersebut di berbagai kota atau wilayah yang ada di Indonesia. Seperti Bali, Jombang, Banyuwangi, Semarang, hingga Tasikmalaya.

"Kalau Bali itu nggak terlalu sering yang sering ya empat itu, biasanya sekali kirim paling enam sampai delapan kalau sangkar mahal, kalau yang harganya murah barang jadi langsung kirim," katanya.

Tukang pengrajin yang dipekerjakan oleh Kasmono pun dari daerah yang cukup jauh. Pasalnya ia menilai bahwa hasil dari pengerjaan tukangnya tersebut sangat halus dan bagus.

"Tukangnya jauh-jauh dari Ngimbang dan Surabaya. Kalau yang Kedungsoko itu bagian ngukir," tutupnya. [sav/sas]