Keluhan Pedagang Wisata Religi Asmoroqondi Apabila PPKM Diberlakukan

Penulis: Khonik Indah Fajarwati

blokTuban.com - Pasca wabah covid-19 yang menyerang Indonesia tahun 2019, banyak destinasi wisata terpaksa ditutup karena perintah pembatasan kegiatan masyarakat yang diturunkan pemerintah saat itu. Hal ini berimbas beberapa destinasi wisata terkena dampak penurunan pengunjung secara drastis.

Salah wisata yang terkena dampaknya hingga akhir tahun 2021 ialah wisata religi Syeikh Maulana Ibrahim atau lebih di kenal sebagai wisata Asmoroqondi. Wisata yang terletak di Desa Gresikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban tersebut mengalami penurunan pengunjung yang signifikan.

Dampak dari penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sendiri paling dirasakan oleh para pedagang kecil yang menggantungkan hidupnya dari berjualan di tempat wisata tersebut. Belum lagi perpanjangan PPKM yang diturunkan oleh pemerintah membuat sebagian pedagang hanya bisa pasrah menunggu kebijakan itu berakhir.

“Karena kemarin PPKM dua bulan jadi sepi, nggak ada pemasukan kecuali dari suami. Sekarang sudah dibuka lagi jadi Alhamdulillah sudah ada pemasukan tambahan,” ungkap Murwati (39) salah satu pedagang yang berjualan di wisata Asmoroqondi.

Setelah dibuka banyak orang berdatangan untuk sekadar berkunjung atau ziarah ke makam Syeikh Maulana Ibrohim dan melantunkan sholawat serta doa-doa secara bersama-sama di depan makam. “Untuk sekarang karena sudah dibuka lagi jadi banyak rombongan orang-orang yang datang setiap hari,” imbuhnya.

Bagi wisatawan atau para peziarah, Asmoroqondi menjadi tempat yang tidak boleh terlewatkan saat pergi ke kota Tuban. “Kalau hari-hari biasa memang ramai, tapi kalau akhir pekan semakin banyak peziarah yang kesini untuk berkunjung dan mencari oleh-oleh,” ucapnya.

Dengan meningkatnya pengunjung saat PPKM terakhir selesai, maka itu menjadi angin segar bagi para pedagang yang berada di sekitar lokasi wisata Asmoroqondi. Mengingat sudah banyak kerugian yang mereka alami saat pembatasan berlangsung sehingga omset pendapatan mereka menurun.

“Semoga tetap ramai, karena kalau ramai bisa menutup kerugian waktu PPKM masih berjalan. Kebutuhan keluarga masih banyak, jadi suami dan saya harus sama-sama kerja,” harapnya.

Perlu diketahui, berdasarkan data Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Tuban, wisata Asmoroqondi menduduki peringkat dua sebagai wisata religi yang banyak dikunjungi selama pandemi.

Pada 2020 jumlah kunjungannya mencapai 917.078 orang. Data tersebut penurunannya cukup parah, sebab pada 2019 kunjungan peziarah di lokasi ini menduduki kunjungan wisata terbanyak dengan jumlah 2.604.264 orang.

Sedangkan jumlah kunjungan wisata terbanyak selama 2020 masih dipegang oleh makam Sunan Bonang dengan jumlah 988.647 orang. Jumlah tersebut turun drastis dari tahun sebelumnya atau 2019 dengan tingkat kunjungan 2.521.925 orang. [mu]

Penulis merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi Unirow Tuban yang magang di blokTuban.com berkantor di Jalan Sunan Muria nomor 28 Kelurahan Latsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban