Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Hari Senin (8/11/2021) adalah hari ke-6 pencarian korban perahu tenggelam di penyeberangan Gemblo perbatasan Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban dengan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro.
Kali ini, Basarnas memberikan kesempatan kepada warga sekitar untuk mengangkat objek bangkai perahu dan kendaraan milik korban yang tenggelam di dasar Sungai Bengawan Solo.
Dikonfirmasi reporter blokTuban.com di lokasi pencarian Desa Ngadirejo, Rengel, Brian Gautama selaku Wakil Komandan Tim Opsar Basarnas Surabaya mengatakan, pencarian pada hari ke-6 diperluas hingga radius 47 kilometer atau mulai dari titik terbaliknya perahu penyeberangan hingga Bendungan Gerak. Di bawah Bendungan Gerak disebar rekan-rekan potensi SAR sampai Ujung Pangkah Gresik.
Pemberian kesempatan potensi warga ikut pencarian baru hari ini, lanjut Brian, karena pada hari-hari sebelumnya fokus operasi dengan memakai metode Basarnas. Bila operasi hari ke-1 sampai ke-5 ada aktifitas warga, maka operasi SAR akan terganggu.
"Hari ini warga sudah kami ijinkan untuk membantu pencarian. Tentunya dengan metode lempar jangkar sesuai dengan keahlian warga di tepi Bengawan Solo," ujar Brian.
Dengan metode jangkar, warga yakin mampu menaikkan objek bangkai perahu atau kendaraan penumpang ke permukaan. Kendati demikian, Basarnas tetap fokus dan mengutamakan pencarian penumpang perahu yang tersisa empat orang.
Data yang dihimpun di lokasi, ada 18 perahu yang terjun ke sungai terpanjang di Pulau Jawa yaitu 12 perahu karet, perahu besi milik TNI AD dan dibantu perahu penyeberangan milik warga.
Sementara itu berdasarkan data dari Posko Induk SAR Gabungan, korban yang masih dalam pencarian yaitu:
1. Erma Fitriani (pr 27) warga asal Kanor, Bojonegoro
2. Sutri (pr 60) warga asal Desa Maibit Rengel
3. Dedi Setyo N (lk 30) warga Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan
4. Arifin (lk 29) warga Desa Ngandong, kcamatan Grabagan. [ali/mu]