Inovasi Kedai Warmindo Kekinian, Sediakan Aneka Topping dan Tingkat Kepedasan

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com - Salah satu produk mie instan yang populer di Indonesia adalah indomie. Para pecinta mie instan mungkin sudah tidak asing dengan Warmindo. Bagi yang belum tahu, Warmindo adalah singkatan dari warung makan indomie. Warung tersebut biasanya memang khusus untuk menjual mie instan dari produk indomie.

Warmindo memang sudah banyak ditemukan di berbagai daerah, biasanya warmindo tersebut satu tempat dengan warung kopi (Warkop). Di Kabupaten Tuban, tepatnya di Jalan Basuki Rahmat, terdapat kedai warmindo yang baru buka selama kurang lebih dua bulan. Kedai tersebut adalah Kedai Tanpa Nama.

Ayu Kusuma Dewi pemiliki kedai Warmindo mengaku, indomie yang dibuatnya memiliki bumbu racikan khusus, yang mana hal tersebut menjadi pembeda antara warmindo miliknya dengan warmindo kebanyakan.

“Selain itu kita juga kasih free sayuran, free tingkat kepedasan juga,” ujarnya saat ditemui blokTuban.com Sabtu (30/10/2021).

Di Warmindo Kedai Tanpa Nama pembeli bisa memilih tingkat kepedasan mie dari level 1-5 tanpa membayar biaya tambahan. Konsep di Warmindo milik Ayu tersebut juga cukup unik, pembeli mengambil variasi indomie yang diinginkan di etalase yang disediakan, kemudian mengambil kertas bertuliskan pilihan topping yang sudah mencantumkan harga, serta memilih tingkat kepedasan yang diinginkan.

Setelah itu, pembeli hanya tingggal menunggu indomie disajikan. Topping-topping yang disediakan di Warmindo tanpa nama antara lain, telur, sosis, siomay, pangsit ayam, ayam suwir, scallop, dan smoke beef.

“Untuk topping siomay, pangsit ayam, dan ayam suwir itu kita juga bikin sendiri. Best sellernya pangsit ayam,” jelasnya.

Sedangkan untuk variasi indomie yang paling best seller adalah original, Ia mengaku sudah menghabiskan 11-15 dus mie goreng original dalam dua bulan. Pada awalnya, target market Warmindo Tanpa Nama hanyalah millenial, yakni untuk anak-anak sekolahan, seperti anak SMP dan SMA. Sehingga konsep kedai warmindo dirasa sangat cocok karena selama yang Ayu tahu, Warmindo di Tuban biasanya jadi satu dengan Warkop.

“Diharapkannya biar bisa menarik para millenial. Tapi tidak menutup kemungkinan juga untuk orang-orang dewasa, seperti ibu-ibu atau anak kuliahan datang kesini karena indomie ini general yang suka,” terangnya.

Perempuan 23 tahun tersebut juga mengatakan, meskipun baru buka dua bulan yang lalu, Warmindo Tanpa Nama sudah lumayan banyak dikenal orang karena lokasinya yang cukup strategis.

Sepanjang dua bulan ini, dalam sehari Warmindo Tanpa Nama, minimal menghabiskan 10-15 bungkus indomie. Jika dalam keadaan ramai, seperti grand opening Warmindo bisa terjual sampai 50 bungkus indomie.

“Kadang juga banyak yang beli double-double juga, mungkin karena dikira satu porsinya sedikit. Padahal di sini mienya jadi banyak, karena ada teknik masaknya sendiri,” jelasnya.

Warmindo Tanpa Nama buka dari jam 11.00 WIB sampai jam 21.00 WIB, namun jika hari Jumat buka mulai pukul 14.00 WIB. Satu porsi indomie lengkap dengan sayur dan pilihan tingkat kepedasan tanpa topping diberi harga Rp 8.000. Sedangkan untuk harga toppingnya mulai dari Rp 3.000.

Selain menjual indomie, juga disediakan berbagai pilihan minuman seperti es klepon, es teh, dan lain-lain sehingga tidak perlu khawatir jika kepedasan. [din/mu]