Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Forkopimka Singgahan bersama Pemdes, Pokdarwis Desa Mulyoagung dan Perhutani mengunjungi temuan gua yang berada di ladang jagung di Dusun Tegalrejo, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, Jumat (5/2/2021).
Dalam kegiatan itu, Camat Singgahan Gaguk Hariyanto bersyukur gua ditemukan di wilayah Kecamatan Singgahan. Tentu hal itu akan dikembangkan dengan baik guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Alhamdulillah telah ditemukan potensi wisata di Kecamatan Singgahan berupa gua. Kalau bisa dikembangkan dengan baik tentunya hal ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar," terang Camat Singgahan.
Dia menambahkan, temuan gua tersebut tidak hanya satu, melainkan ada dua gua yakni gua Temu Giring dan Gua Tinumpuk yang jaraknya berdekatan.
"Tadi kita survey kedua gua, yakni Gua Temu Giring dan Tinumpuk yang jaraknya sekitar 500 meter," jelas Camat.
Camat berharap, masyarakat agar sabar menunggu untuk tidak berduyun-duyun datang ke lokasi sampai kajian-kajian termasuk kajian keamanan selesai dilaksanakan. Disisi lain, karena ini di lahan Perhutani maka dalam pengembangannya pihak desa perlu berkoordinasi dengan pemilik lahan.
"Kami berharap agar masyarakat sabar untuk tidak berbondong-bondong datang ke lokasi gua hingga kajian-kajian keamanan selesai," pungkas Camat.
Sementara itu, diberitakan sebelumnya sebuah gua dengan ornamen bebatuan stalakmit dan stalaktit yang memukau dan masih perawan ditemukan oleh warga hingga ramai di Media Sosial (Medsos).
Gua tersebut ditemukan oleh warga di lahan milik Perhutani, tepatnya di lahan jagung warga turut Dusun Tegalrejo-Dusun Gegunung, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan.
Menurut penuturan salah satu tokoh pemuda di desa setempat Irsyadul Ibad, gua yang memiliki lubang berdiameter sekitar 1,5 meter itu mempunyai beberapa keunikan.
Di antaranya, banyak ornamen bebatuan stalakmit dan stalaktit yang indah dan menyambung serta memiliki ornamen bebatuan yang ketika dipukul menimbulkan bunyi seperti alat musik gamelan.
"Keunikannya ornamen stalakmit-stalaktit bagus dan menyambung dari bawah ke atas. Dan ketika ditabuh menimbulkan suara-suara seperti gamelan," pungkan pemuda yang aktif di Karang Taruna tersebut.[hud/col]