Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Seorang petani asal Dusun Kedung, Desa Kedungharjo, Kecamatan Widang bernama Munasir (52) diduga hanyut di Sungai Bengawan Solo setelah berniat menjebol tanggul sawahnya pada Rabu (3/2/2021) pagi.
Menurut warga sekitar pukul 11.30 WIB korban mengajak saudaranya untuk membantu membuka air di sawahnya karena sawahnya banyak air dengan cara di cangkul membuka tanggul sawah agar airnya terkuras.
Setelah mencangkul bermaksud untuk menguras air di sawahnya diduga tiba-tiba airnya menyembur keluar, dan tanahnya ikut longsor sehingga korban diduga terbawa semburan air yang dekat dengan Bengawan Solo.
Selepas lama di tunggu korban tidak pulang-pulang, maka dicari di sawah tersebut dan di lokasi ditemukan baju, celana pendek, cangkul dan arit/sabit.
Kapolsek Widang, AKP Totok Wijanarko mengatakan, korban meninggalkan rumah dan pamit ke sawah sekitar pukul 08.00 WIB. Saat waktunya pulang ternyata belum juga tampak, sehingga keluarga berusaha mencari.
"Pakaian korban tertinggal tepi sawah. Keluarga kemudian menyelami sungai dan ditemukan cangkul dan linggis," ungkap Kapolsek Totok kepada reporter blokTuban.com di lokasi pencarian.
Setelah itu, Polsek koordinasi dengan Forkopimka Widang, Polres, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban mendatangkan 1 unit perahu karet. Penelusuran sejak pukul 14.00-16.30 WIB belum ada tanda-tanda korban ditemukan.
Ditambahkan oleh mantan Kapolsek Singgahan, bahwa malam ini juga Basarnas Surabaya akan datang ke lokasi untuk ikut mencari korban tenggelam di sungai terpanjang di Pulau Jawa.
Adapun personel yang diterjunkan 8 personil BPBD Kabupaten Tuban, 10 personil Polsek Widang, 5 personel Koramil Widang, Satpol PP Kecamatan Widang, Perangkat Desa Kedungharjo, dan Potensi SAR.
"Tim pencari sudah manuver dan menyelam sampai dasar sungai karena tanahnya longsor. Malam ini akan koordinasi dengan Basarnas," jelasnya.
Perlu diketahui, jarak korban tenggelam dan posko pencarian kurang lebih 1,5-2 Km. Karena di titik hanyutnya korban, tim pencari kesulitan menurunkan perahunya karena banyak rintangan pohon bambu. [ali/col]