Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com – Di hadapan Rais Syuriah PCNU Tuban, KH.Cholilurrahman dan Ketua Tanfidziyah, KH. Musta’in Syukur, serta disaksikan oleh Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar, M.Ag, Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Tuban, Hj. Khozanah Hidayati – Ir. H Mohammad Anwar (AMAN) tandatangani Kontrak Jamiyah Nahdlatul Ulama’ (NU).
Kontrak Jamiyah yang juga disaksikan seluruh ketua Badan Otonom (Banom), Lembaga, Lajnah PCNU serta Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah MWC NU se-Kabupaten Tuban berisikan 9 (sembilan) komitmen Cabup-Cawabup yang akan meneruskan program-program pemerintahan sebelumnya.
“Beberapa minggu yang lalu, ditempat yang sama ini, Pak Huda dan Pak Noor (Bupati-Wakil Bupati Tuban) sudah mengembalikan mandat kontrak jamiyah warga Nahdliyin Tuban pada kita (PCNU). Saat ini, Mbak Ana dan Pak Anwar sebagai kader NU kita minta untuk menandatangani kontrak itu,“ kata Ketua Tanfidziyah, KH. Mustain Syukur di Aula Yayasan Bahrul Huda, Jl. Letda Sucipto, Sabtu (19/02/2020).
Beberapa poin isi dari kontrak jamiyah diantaranya, akan membangun kokohnya Ukhuwah Insaniyah, Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathoniyah dan juga Ukhuwah Nahdliyah, serta hal-hal yang bisa mengancam keutuhan NKRI dan kesatuan ummat, dengan sistematis dihindarkan.
Senantiasa menciptakan suasana masyarakat yang rukun, aman dan damai. Menjauhkan Kabupaten Tuban dari faham-faham radikal, baik berbasis agama, sosial, budaya dan ekonomi.
Akan berupaya meningkatkan kesejahteraan umat, secara berkesinambungan dengan melakukan pembinaan-pembinaan dan pengembangan potensi daerah secara maksimal dengan memprioritaskan warga/pengusaha daerah.
Memprioritaskan peningkatan kualitas pendidikan masyarakat, lembaga pendidikan, baik berbasis agama, seperti pesantren, madrasah, TPQ dan juga pendidikan umum diberikan porsi yang sama besar.
Tagline “Tuban Bumi Wali” tetap dipertahan sebagai spirit dalam membangun Kabupaten Tuban. Implimentasi dari tagline itu adalah terciptanya masyarakat yang religius. Kegiatan-kegiatan yang menjurus tereduksinya nilai-nilai religiusitas di Tuban, secara sistematis dihilangkan.
Demi menjaga marwah Jam’iyah dan jamaah, saat menjadi bupati-wakil bupati akan menjauhkan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dari lingkaran pemerintahan kabupaten Tuban.
Dan komitmen terakhir adalah asas profesionalisme akan menjadi acuan dalam memilih dan mengangkat pejabat-pejabat di lingkungan pemerintah Kabupaten Tuban.
“Hampir 10 tahun merubah image kabupaten tuban menjadi seperti saat ini tidaklah mudah. Oleh karena itu, kami berharap Bupati dan Wakil Bupati terpilih nanti meneruskan dari program-program yang sudah berjalan dan melakukan inovasi baru untuk kesejahteran masyarakat tuban,” pesan Mustasyar PCNU Tuban KH Fathul Huda yang saat ini masih menjabat sebagi Bupati Tuban.
Sementara itu, Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar, M.Ag, usai memberikan Mauidhoh Hasanah berpesan tidak melarang adanya beda pilihan, akan tetapi ia berharap siapapun yang terpilih haruslah mengutamakan kepentingan umat, khsusnya warga NU, karena di Kabupaten Tuban mayoritas warganya adalah warga Nahdliyin.
“Untuk masyarakat Tuban, jaga kerukunan, jaga persatuan, kita tidak bisa menghalangi orang untuk beda pilihan, tapi kuwajiban ulama dan kiai memahamkan pada umat, ini loo.. yang baik untuk NKRI, yang baik untuk kemakmuran Tuban, kalau NU-nya diperhatikan, karena mayoritas masyarakat tuban adalah warga Nahdliyin, tentunya mayoritas masyarakat juga diperhatikan,” kata Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar, M.Ag.
Sedangkan pasangan Bacabup-BacawabupTuban, Hj. Khozanah Hidayati – Ir. H Mohammad Anwar menyatakan Kontrak Jamiyah dan arahan dari para kiai adalah bagian dari visi-misi pemerintahan kedapan jika terpilih jadi Bupati dan Wakil Bupati Tuban .
“Kami berdua sebagai kader NU, Kontrak Jamiyah itu secara otomatis menjadi program kerja dan visi-misi kami kedepan, tentunya kami juga akan mengajak bersama serta merangkul elemen masyarakat lain diluar warga Nahdliyin,” kata Bacabup Tuban, Hj. Khozanah Hidayati yang di usung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan didukung oleh Partai Nasdem, Partai Gelora Indonesia, Partai Hanura, dan Partai Perindo.[hud/ito]